Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Pusat Dirgantara Jerman (DLR) sedang melakukan simulasi Jalan di Bulan di fasilitas LUNA di Jerman untuk mengoptimalkan liputan video untuk ekspedisi lunar masa depan pada tahun 2025. Simulasi ini mengatasi tantangan seperti debu lunar, penundaan sinyal, dan bandwidth terbatas, yang bertujuan untuk memastikan video berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan ilmiah dan harapan publik.
Klip uji realistis sedang direkam, menampilkan astronot yang keluar dari modul pendaratan, menjelajahi permukaan bulan, dan bahkan mengambil foto selfie lunar. Simulasi ini berfokus pada pengoptimalan produksi video untuk luar angkasa, dengan gerakan dinamis dievaluasi dengan cermat untuk meminimalkan kehilangan data selama transmisi. Video High Dynamic Range (HDR) telah ditemukan memberikan lebih banyak detail di area bayangan di permukaan bulan.
Para ahli dari 28 negara berkolaborasi untuk mengembangkan standar internasional untuk pengkodean video luar angkasa di bawah Komite Konsultatif untuk Sistem Data Luar Angkasa (CCSDS). Standar ini akan membantu agensi dan perusahaan membuat aplikasi dan peralatan video yang andal. Program Moonlight ESA bertujuan untuk lebih meningkatkan komunikasi lunar dengan menyebarkan konstelasi satelit lunar, meningkatkan koneksi antara Bulan dan Bumi dan mengurangi kendala terkait dengan penundaan sinyal dan keterbatasan daya.
Program Moonlight ESA berencana untuk menyebarkan konstelasi lima satelit lunar. Salah satu satelit akan didedikasikan untuk komunikasi data rate tinggi. Ini akan meningkatkan koneksi antara Bulan dan Bumi, mengurangi kendala terkait dengan penundaan sinyal dan keterbatasan daya.
Fasilitas Analog LUNA, upaya kolaboratif oleh ESA dan DLR, menampilkan rekreasi permukaan Bulan, memungkinkan astronot untuk berlatih fotografi dan tugas-tugas lainnya. Fasilitas ini mengatasi tantangan seperti bandwidth terbatas, penundaan sinyal, dan debu lunar.