Astra Bertujuan untuk Pengiriman Global Cepat dengan Rocket 4 di Bawah Kontrak Departemen Pertahanan Senilai Kurang dari $44 Juta

Astra, startup roket yang menjadi perusahaan swasta setelah menghadapi kesulitan keuangan, sedang mengembangkan Rocket 4 di bawah kontrak senilai $44 juta dengan Departemen Pertahanan. Tujuannya adalah untuk menciptakan kendaraan peluncuran seluler yang mampu mengirimkan kargo secara global dalam waktu kurang dari satu jam. Perusahaan menargetkan penerbangan uji coba pertama pada tahun 2026. Astra berencana untuk menggunakan kontrak Defense Innovation Unit (DIU) untuk mendemonstrasikan pengiriman cepat dari titik ke titik sekitar 600 kilogram kargo menggunakan Rocket 4. Militer telah menunjukkan minat untuk menggunakan roket untuk penyebaran cepat pasokan penting ke lokasi terpencil. Astra adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang dipilih oleh DIU untuk proyek Novel Responsive Space Delivery. Pengaturan DIU mencakup dua tonggak peluncuran: peluncuran suborbital titik ke titik dan peluncuran orbital, berpotensi dari luar Amerika Serikat. Astra sedang mengembangkan peluncur seluler untuk tujuan ini. Perusahaan sedang berupaya untuk menguji tahapan tahun ini, dengan peluncuran uji coba pertama ditargetkan pada awal tahun 2026. Kontrak Pentagon dapat menandai kembalinya Astra, yang menghadapi kemunduran signifikan dengan program Rocket 3 sebelumnya. Perusahaan menjadi perusahaan swasta pada Juli 2024 untuk fokus pada Rocket 4 dan bisnis propulsi satelitnya. Visi Astra adalah menciptakan sistem peluncuran seluler yang dapat diangkut dan dioperasikan dari berbagai lokasi. Salah satu aplikasi yang sedang dieksplorasi adalah pengiriman drone militer ke zona konflik menggunakan lintasan suborbital dan kendaraan masuk kembali. Astra sedang dalam diskusi dengan produsen drone Anduril dan penyedia kendaraan masuk kembali yang tidak disebutkan namanya untuk potensi demonstrasi. Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan kemampuan peluncuran respons cepat di luar pelabuhan antariksa utama.