Program antariksa Tiongkok siap untuk tahun 2025 yang sibuk dengan rencana untuk meluncurkan dua misi berawak, Shenzhou 20 dan Shenzhou 21, dan pesawat kargo Tianzhou ke stasiun luar angkasa Tiangong. Tiangong, yang selesai pada tahun 2022, mempertahankan hunian berkelanjutan dengan awak tiga orang yang bergantian melakukan eksperimen, termasuk penelitian tentang dampak gravitasi pada pemrosesan gerakan visual dan efek musik gelombang otak. Tiongkok juga melatih astronot Pakistan untuk misi mendatang. Secara bersamaan, sektor antariksa komersial Tiongkok berkembang pesat, dengan perusahaan seperti Orienspace yang bertujuan untuk bersaing dengan SpaceX dalam teknologi roket yang dapat digunakan kembali. Orienspace berencana untuk meluncurkan hampir 100 roket yang dapat digunakan kembali setiap tahun, menargetkan harga peluncuran yang lebih rendah daripada Falcon 9 SpaceX. Perusahaan Tiongkok lainnya, seperti Space Pioneer, juga berinvestasi besar-besaran dalam kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali. China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) berencana untuk meluncurkan roketnya sendiri yang dapat digunakan kembali pada tahun 2025. Perkembangan ini didukung oleh investasi signifikan dan dukungan negara, yang mencerminkan implikasi keamanan nasional dari sektor antariksa.
Tiongkok Memajukan Program Antariksa dengan Misi Baru ke Tiangong dan Pengembangan Roket Komersial yang Bertujuan untuk Menyaingi SpaceX.
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Tiongkok Luncurkan Satelit Komunikasi ChinaSat-10R untuk Meningkatkan Layanan dan Inisiatif Sabuk dan Jalan
China's Space Industry Takes a Leap Forward with New Commercial Cargo Missions to Tiangong Space Station
Nayuta Space Advances China's Reusable Rocket Technology with New Funding and Innovative Designs
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.