Transisi energi global tidak hanya merupakan perubahan teknologi dan ekonomi, tetapi juga memiliki dampak sosial-psikologis yang signifikan. Mari kita telaah bagaimana penelitian mineral kritis yang dipimpin oleh University of Western Australia (UWA) mempengaruhi aspek-aspek ini.
Penelitian UWA, melalui ARC Industrial Transformation Training Centre in Critical Resources for the Future (ITTC), berfokus pada praktik penambangan berkelanjutan dan tantangan yang terkait dengan transisi dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih bersih. Hal ini penting karena perubahan ini mempengaruhi perilaku dan persepsi masyarakat. Misalnya, meningkatnya kesadaran akan pentingnya mineral kritis seperti litium dan kobalt telah mendorong perubahan perilaku konsumen, dengan lebih banyak orang yang memilih kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan.
Selain itu, penelitian di UWA juga berupaya mengembangkan metode eksplorasi dan ekstraksi yang inovatif untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Ini tidak hanya berdampak pada industri pertambangan, tetapi juga pada komunitas lokal yang terkena dampak langsung dari kegiatan penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan praktik penambangan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengurangi dampak negatif sosial-psikologis.
Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Minerals Research Institute of Western Australia (MRIWA), yang telah memberikan dana untuk ekstraksi elemen tanah jarang di wilayah Yilgarn, juga memainkan peran penting. Dukungan ini membantu membangun Australia sebagai pemasok utama sumber daya penting, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa kebanggaan nasional dan identitas kolektif. Secara keseluruhan, penelitian UWA dan inisiatif terkait memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada teknologi dan ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial-psikologis dari transisi energi global.