LONDON - Wayve dan Uber berkolaborasi untuk memperkenalkan robotaxi tanpa pengemudi sepenuhnya di London, dengan rencana peluncuran pada tahun 2026.
Pemerintah Inggris mempercepat peluncuran proyek percontohan komersial mengemudi otonom. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam teknologi kendaraan otonom.
Teknologi Wayve akan diintegrasikan ke dalam kendaraan Nissan. Uber berinvestasi di Wayve pada tahun 2024 untuk mengintegrasikan AI-nya ke dalam kendaraan konsumen.
Perusahaan berencana untuk memulai di London, berkembang ke wilayah Greater London. Persetujuan keselamatan peraturan diperlukan sebelum layanan robotaxi diluncurkan.
Wayve akan menyediakan kecerdasan mengemudi, dan Uber akan mengoperasikan layanan tersebut. Kedua perusahaan harus menunjukkan keselamatan dan implementasi yang bertanggung jawab.
CEO Wayve, Alex Kendall, menyebut ini sebagai momen penting bagi otonomi di Inggris. Wayve sedang bersiap untuk menerapkan teknologi pengemudi AI-nya di jalan-jalan London bersama Uber.
Proyek "AI-500 Roadshow" Wayve bertujuan untuk mengunjungi 500 kota dengan model AI-nya pada akhir tahun 2025. Startup ini telah mengunjungi 90 kota dalam 90 hari di seluruh Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Jaringan mobilitas global Uber dan kemampuan AI Wayve adalah kunci dari kemitraan ini. Kemitraan ini signifikan untuk meningkatkan kemampuan otonom.