New York - Pameran imersif berbasis AI dari seniman digital Refik Anadol, "Living Memory: Messi - A Goal in Life," akan dipamerkan di Rockefeller Center mulai 12-22 Juli.
Karya seni ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah gol ikonik Lionel Messi di final Liga Champions UEFA 2009 menjadi pengalaman artistik definisi ultra-tinggi. Pameran ini gratis untuk umum.
Karya tersebut akan dilelang dari 8-22 Juli, dengan hasil yang akan diberikan kepada organisasi nirlaba, termasuk Inter Miami CF Foundation dan kemitraan globalnya dengan UNICEF. Kolaborasi ini mendukung program pendidikan berkualitas di Amerika Latin dan Karibia.
Karya Anadol menangkap aspek emosional dan multisensori dari momen tersebut. Dia menggunakan pelacakan gerakan sumber terbuka untuk memetakan tubuh Messi, merekonstruksi bentuk dan ekspresi kinetiknya.
Seniman menggabungkan data biometrik, termasuk suara, pola pernapasan, detak jantung, dan nuansa emosional dari wawancara, menciptakan komposisi suara yang mencerminkan kondisi fisik dan emosional pemain sepak bola tersebut. Hasilnya adalah "kuil memori" berdurasi delapan menit yang dirender dalam resolusi 16K.
Messi mengungkapkan kehormatannya untuk bergabung dengan Inter Miami Foundation untuk tujuan yang baik. Dia menambahkan bahwa proyek ini istimewa baginya, memperingati momen kunci dalam karirnya dan berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan mereka yang membutuhkan.
Anadol menjelaskan bahwa inti dari karya tersebut terletak pada "arsitektur aksi." Dia mengubah data dari gol favorit Messi menjadi memori hidup, menciptakan pengalaman artistik perintis.
Pameran ini mengeksplorasi persimpangan olahraga, AI, dan memori kolektif, mengubah data menjadi sensasi dan kenangan menjadi arsitektur. Hal ini memungkinkan publik untuk mengalami momen bersejarah dalam sepak bola.