Gelombang Baru Musik Timur Tengah: Riyadh Music Week 2025

Penulis: Inna Horoshkina One

Keterangan: Riyadh Music Week 2025 menandai pembukaannya pada December 4, membuka panggung untuk perayaan dinamis sepuluh hari yang menyatukan para pemimpin industri musik global, para inovator, dan mitra lintas sektor unde

Pada bulan Desember 2025, kota Riyadh membuka pintunya untuk penyelenggaraan Riyadh Music Week (RMW) edisi kedua. Acara ini menandai titik balik signifikan dalam lanskap musik global, khususnya di kawasan Timur Tengah.

Musik kini menemukan jalannya ke tempat-tempat yang sebelumnya sunyi. Panggung-panggung baru bermunculan di area yang dulunya hanya dipenuhi antisipasi. RMW25 adalah momen ketika sebuah kawasan yang identik dengan ketenangan, kini mulai menggema dengan berbagai melodi.

Dari tanggal 4 hingga 13 Desember 2025, Riyadh akan menjadi pusat pertemuan bagi seluruh ekosistem industri musik dunia. Ini adalah konvergensi besar yang melibatkan IMMF, XP Music Futures, produser global, manajer artis, musisi, serta label independen. Semua berkumpul dalam satu kota, dalam satu minggu yang padat, menciptakan satu denyut nadi kolektif.

RMW25 dirancang sebagai platform komprehensif yang mencakup berbagai aspek industri. Programnya meliputi:

  • Sesi-sesi puncak industri dan pertemuan tertutup untuk para pemangku kepentingan.

  • Forum edukasi yang berfokus pada proyeksi masa depan industri musik.

  • Peluncuran seri konser terbaru bertajuk The Fridge.

  • Penampilan artis-artis yang sedang membentuk kancah musik Saudi baru, seperti Shargeeya, Tamtam, dan Zain Faiez.

  • Inisiatif sinkronisasi dengan panggung Eropa melalui konser paralel di Worpswede dan Hamburg, menunjukkan keselarasan gerakan musik global.

  • Satu aspek yang sangat penting dari inisiatif ini adalah peluncuran program dukungan pemuda, Rhythm & Respect. Program ini menyediakan akses nyata bagi remaja untuk belajar mengenai produksi musik, teknik rekayasa suara, serta mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional industri.

    Riyadh Music Week bukan sekadar membawa pertunjukan musik ke kawasan tersebut; acara ini secara fundamental telah memperluas batas-batas geografis panggung musik internasional. Sebelumnya, Timur Tengah sering dianggap sebagai 'kawasan masa depan' dalam konteks musik. Kini, kawasan tersebut telah bertransformasi menjadi 'kawasan masa kini' yang aktif dan berdenyut.

    Industri musik kini telah merambah ke wilayah gurun, menciptakan garis peta budaya yang baru. Inilah cara pusat-pusat budaya baru lahir dan mengukuhkan diri. Ketika sebuah kota mulai bersuara dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, seolah-olah frekuensi takdirnya ikut berubah.

    Pada momen krusial ini, kita dapat merasakan sebuah kebenaran mendasar: musik tidak terikat secara eksklusif pada Barat maupun Timur. Ia adalah bahasa universal yang melampaui batas-batas konvensional.

    Lantas, kontribusi apa yang dibawa oleh acara monumental ini terhadap resonansi global?

    • Penambahan panggung baru yang vital di peta musik dunia.

  • Penciptaan ritme baru—hangat, berani, dan penuh inisiatif.

  • Pembuktian bahwa musik adalah arena di mana dunia berhenti terbagi. Musik menyatukan lebih cepat daripada politik, lebih halus daripada diplomasi, dan lebih mendalam daripada kata-kata apa pun.

  • 11 Tampilan

    Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

    Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

    Gelombang Baru Musik Timur Tengah: Riyadh ... | Gaya One