Pengumuman Nominasi Mercury Prize 2025: Perayaan Keberagaman Musik Inggris dan Irlandia

Diedit oleh: Inna Horoshkina One

Kancah musik Inggris dan Irlandia kembali diramaikan dengan pengumuman daftar nominasi prestisius untuk Mercury Prize 2025. Sebanyak 12 album terpilih, menampilkan perpaduan artistik yang kaya dari berbagai genre.

Nama-nama besar seperti Sam Fender dan PinkPantheress bersanding dengan duo Irlandia yang diakui, Fontaines D.C. dan CMAT. Wolf Alice, yang telah meraih nominasi sebelumnya, kembali masuk dalam daftar, menandai inklusi keempat mereka, menyamai rekor nominasi yang juga dipegang oleh Radiohead dan Arctic Monkeys. Grup legendaris Pulp juga turut meramaikan dengan album baru mereka, yang pertama dalam 24 tahun.

Upacara penghargaan Mercury Prize tahun ini akan diselenggarakan pada 16 Oktober di Utilita Arena, Newcastle. Ini merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun penyelenggaraannya, acara puncak ini akan diadakan di luar London, membawa sorotan ke kota di Inggris Utara. Penampilan langsung dari para nominator dipastikan akan memeriahkan malam penghargaan yang akan disiarkan oleh BBC Music.

Sejak didirikan pada tahun 1992 sebagai alternatif dari Brit Awards, Mercury Prize telah memantapkan posisinya sebagai penghargaan yang menghargai kualitas album secara keseluruhan, terlepas dari popularitas atau kesuksesan komersial. Keputusan nominasi dibuat oleh panel independen yang terdiri dari para ahli industri musik, termasuk musisi, jurnalis, dan penyelenggara festival, yang menilai setiap album berdasarkan nilai musikalnya. Penghargaan ini secara konsisten berupaya untuk mempromosikan format album dan memperkenalkan pendengar pada beragam talenta musik.

Dampak dari nominasi dan kemenangan Mercury Prize, yang sering disebut sebagai "Mercury Effect", terbukti sangat signifikan terhadap karier para artis. Sejarah mencatat lonjakan penjualan album yang dramatis bagi para pemenang. Contohnya, Elbow menyaksikan peningkatan penjualan album mereka sebesar 700% setelah memenangkan penghargaan pada tahun 2008, sementara The xx mengalami kenaikan 450% pada hari setelah kemenangan mereka di tahun 2010. Fenomena ini memberikan dorongan besar, terutama bagi artis yang lebih baru atau kurang dikenal, untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkuat pijakan mereka di industri musik.

Tahun ini, daftar nominasi juga menyoroti beberapa cerita menarik. Martin Carthy, seorang ikon musik folk, memecahkan rekor sebagai nominator tertua pada usia 84 tahun. Sementara itu, debut album dari Jacob Alon dan Joe Webb menunjukkan vitalitas generasi baru dalam musik. Keberagaman ini menegaskan komitmen Mercury Prize untuk merayakan spektrum penuh kreativitas musik. Dengan daftar nominator yang kuat dan lokasi acara yang baru, Mercury Prize 2025 menjanjikan sebuah perayaan yang menginspirasi bagi dunia musik, menyoroti karya-karya terbaik dari Inggris dan Irlandia.

Daftar lengkap nominator Mercury Prize 2025 meliputi: CMAT – Euro-Country, Emma-Jean Thackray – Weirdo, FKA Twigs – Eusexua, Fontaines D.C. – Romance, Jacob Alon – In Limerence, Joe Webb – Hamstrings And Hurricanes, Martin Carthy – Transform Me Then Into A Fish, Pa Salieu – Afrikan Alien, PinkPantheress – Fancy That, Pulp – More, Sam Fender – People Watching, dan Wolf Alice – The Clearing.

Sumber-sumber

  • Limerick's Live 95

  • Mercury Prize 2025 moves to Newcastle

  • Mercury Prize Official Website

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.