MAMA AWARDS 2025 Hong Kong: Harmoni Musik dan Solidaritas Kemanusiaan

Upacara penghargaan MAMA AWARDS 2025 Chapter 1 yang diselenggarakan di Hong Kong pada tanggal 28 November lalu mengusung format yang berbeda dari biasanya. Perubahan ini merupakan wujud penghormatan dan solidaritas mendalam menyusul tragedi yang menimpa kompleks perumahan Wang Fuk Court, di mana sedikitnya 65 korban jiwa dilaporkan. Sebagai respons, penyelenggara CJ ENM memutuskan untuk membatalkan karpet merah yang glamor dan secara resmi mengumumkan dukungan finansial bagi para korban yang terdampak musibah tersebut.

Acara musik terbesar di Asia tahun ini memilih untuk menonjolkan sisi kemanusiaan ketimbang kemewahan gemerlap yang biasa menyertainya. Keputusan ini menunjukkan kedewasaan industri dalam menghadapi situasi duka cita kolektif.

Stadion Kai Tak Stadium menjadi saksi bisu sebuah persembahan musik yang terkesan sederhana namun sarat makna dan kesadaran. Ada beberapa penyesuaian signifikan yang diterapkan demi menghormati suasana berkabung:

• Untuk pertama kalinya sejak tahun 2008, Hong Kong memberlakukan status siaga kebakaran tingkat tertinggi, yaitu tingkat kelima.

Ketika sorotan eksternal meredup, esensi terdalam dari sebuah perayaan justru mulai bersinar lebih terang. Dalam momen ketika budaya berhadapan langsung dengan kehilangan, musik bertransformasi melampaui batas hiburan semata. Ia bukan lagi sekadar latar belakang, dekorasi, atau sekadar konten yang berlalu begitu saja.

Musik bertransformasi menjadi sebuah ruang penghubung—ruang yang terasa rapuh, jujur, dan dibangun dengan kehati-hatian. Justru dengan ketiadaan efek khusus yang berlebihan, hal-hal yang sering tersembunyi dalam bayangan justru terungkap jelas ke permukaan. Ini termasuk kehangatan antarmanusia, kerapuhan momen yang sedang dijalani, kehadiran yang otentik, serta dorongan kolektif untuk saling menguatkan dan 'hadir bersama'.

Terkadang, mengurangi intensitas energi luar bukanlah sebuah kehilangan, melainkan sebuah akses menuju dimensi cahaya yang berbeda. Malam itu, MAMA membuktikan dirinya bukan sebagai ajang pamer kekuatan artistik, melainkan sebagai cerminan kedewasaan kolektif. Musik menemukan tempatnya di mana yang dibutuhkan bukanlah kilatan sesaat, melainkan kehadiran yang tulus dan berkelanjutan.

Pemenang Utama dan Momen Penghargaan

Penghargaan tertinggi Visa, Song of the Year, dianugerahkan kepada Rosé atas kolaborasinya yang sukses besar dengan Bruno Mars melalui lagu berjudul APT. Lagu ini telah menjadi salah satu rilisan yang paling banyak dibicarakan sepanjang akhir tahun 2024 hingga sepanjang tahun 2025. Rosé menerima penghargaan tersebut secara virtual; rekaman penerimaannya terdengar begitu lembut dan sangat selaras dengan nuansa keseluruhan malam itu.

ENHYPEN Mendominasi Pilihan Penggemar

Grup ENHYPEN berhasil meraih penghargaan Visa Fans' Choice of the Year, sebuah kategori krusial yang penentuannya sepenuhnya bergantung pada suara para penggemar. Kemenangan ini diraih hanya dua hari menjelang hari jadi kelima tahun debut mereka. Para anggota menyebut kemenangan ini sebagai 'hadiah sekaligus pengakuan dan wujud cinta dari para penggemar'. Secara keseluruhan, ENHYPEN membawa pulang tiga penghargaan, termasuk kategori TELASA Favorite Global Artist.

Artis Baru dan Legenda Panggung

Malam penghargaan ini juga memberikan apresiasi kepada talenta baru dan mereka yang telah memberikan kontribusi jangka panjang:

• Artis Pendatang Baru Terbaik: Cortis dan Hearts2Hearts

Terkadang, dunia tidak menuntut pertunjukan kembang api, melainkan kejujuran yang mendalam. Pada tahun 2025, MAMA berhasil menjadi perwujudan dari hal tersebut—bukan sekadar sebuah tontonan, melainkan sebuah wadah di mana hati dapat benar-benar mendengar denyut hati sesamanya.