'One of Those Days When Hemme Died', film Turki yang terpilih untuk Oscar, menawarkan perspektif bisnis yang menarik. Film ini, yang ditulis dan disutradarai oleh Murat Fıratoglu, menggambarkan perjuangan seorang pekerja bernama Eyüp di tengah kondisi kerja yang keras. Dalam konteks bisnis, film ini dapat dianalisis dari sudut pandang manajemen sumber daya manusia dan dinamika pasar.
Film ini menyoroti eksploitasi tenaga kerja dan ketidakadilan dalam sistem pertanian. Analisis dari sudut pandang bisnis menunjukkan bahwa film ini relevan dengan isu-isu seperti upah yang tidak adil, kondisi kerja yang buruk, dan kurangnya perlindungan hukum bagi pekerja. Menurut data dari Asosiasi Produsen Film Turki, industri film Turki telah tumbuh sebesar 12% dalam lima tahun terakhir, menunjukkan potensi bisnis yang signifikan. Film ini juga mencerminkan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam bisnis, dengan menyoroti dampak negatif dari praktik bisnis yang tidak etis.
Keberhasilan film ini di festival film internasional, seperti penghargaan di Festival Film Venice dan Festival Film Adana, menunjukkan potensi komersialnya. Penayangan di platform MUBI pada 23 Mei 2025 akan memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan potensi pendapatan. Film ini juga dapat menjadi studi kasus bagi perusahaan yang ingin memahami dampak sosial dari operasi bisnis mereka. Dalam kesimpulannya, 'One of Those Days When Hemme Died' bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga cerminan dari isu-isu bisnis yang relevan di dunia nyata.
Film ini memberikan wawasan tentang bagaimana kondisi kerja yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas dan moral pekerja. Selain itu, film ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam bisnis untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan karyawan dan masyarakat. Dengan demikian, film ini menawarkan pelajaran berharga bagi para pelaku bisnis dan pembuat kebijakan.