Film terbaru sutradara Yeon Sang-ho, "The Ugly", telah memukau penonton di Festival Film Internasional Toronto (TIFF) yang dimulai pada 9 September 2025. Drama misteri ini, yang dibintangi oleh Park Jeong-min dan Kwon Hae-hyo, menggali kasus dingin berusia empat puluh tahun tentang kematian misterius seorang ibu, mengungkap lapisan-lapisan kompleks dari ingatan dan kebenaran yang tersembunyi.
Kisah ini mengikuti perjalanan seorang ayah dan anak saat mereka menyelami hilangnya Jeong Young-hee, sebuah misteri yang telah membayangi keluarga mereka selama beberapa dekade. Park Jeong-min menampilkan penampilan yang luar biasa dengan memerankan kedua peran: putra dewasa dan ayahnya di masa lalu, mengeksplorasi tema-tema traumatis dan rahasia keluarga yang terkubur. Peran ganda ini, yang juga merupakan ide dari Park sendiri, dinilai sebagai elemen kunci yang secara alami menghubungkan narasi lintas generasi dalam film tersebut. Kwon Hae-hyo, yang memerankan versi ayah yang lebih tua, Im Young-gyu, seorang pengukir segel tunanetra yang diakui, juga dipuji karena kedalaman emosionalnya.
Film ini, yang diadaptasi dari novel grafis Yeon Sang-ho tahun 2018 berjudul "Eolgul" (wajah), berani mengeksplorasi bagaimana masyarakat sering kali mengabaikan individu yang dianggap "jelek" atau berbeda, seperti karakter Young-gyu yang tunanetra dan istrinya, Yeong-hee. Ulasan awal terhadap "The Ugly" menunjukkan penerimaan yang beragam. Beberapa kritikus menyoroti alur cerita yang lambat dan struktur naratif sebagai kelemahan, sementara yang lain memuji kedalaman tematik dan penampilan para aktor.
Film ini, yang memiliki anggaran ultra-rendah sekitar 200 juta won, syuting dalam tiga minggu dengan kru kecil, menunjukkan visi artistik Yeon Sang-ho yang berfokus pada cerita yang intim dan menggugah pikiran daripada aksi berskala besar. Meskipun mendapat ulasan yang beragam, "The Ugly" dijadwalkan rilis di bioskop Amerika Serikat pada 26 September 2025, didistribusikan oleh Well Go USA Entertainment. Film ini tidak hanya berfokus pada misteri pembunuhan, tetapi juga menyelami pertanyaan-pertanyaan yang lebih dalam tentang sifat manusia, persepsi keindahan, dan bagaimana masyarakat membentuk penilaiannya.
Penggunaan narasi melalui wawancara, yang mencakup lima sudut pandang berbeda, memungkinkan penonton untuk secara bertahap menyusun potongan-potongan teka-teki, mengungkap kebenaran yang sering kali menyakitkan. Keberanian Yeon Sang-ho dalam tidak menampilkan wajah karakter Yeong-hee menambah lapisan misteri dan mendorong penonton untuk merenungkan bagaimana keindahan dan keburukan didefinisikan dan dirasakan. Kehadiran karakter tunanetra yang mampu melihat keindahan, bahkan dalam keterbatasan fisik mereka, menjadi kontras yang kuat terhadap pandangan duniawi, menantang asumsi penonton tentang persepsi dan nilai.
"The Ugly" meninggalkan kesan mendalam, mendorong refleksi tentang apa yang hilang dan dieksploitasi selama modernisasi pesat Korea, serta pilihan-pilihan yang dibuat oleh setiap generasi dalam menghadapi kesulitan.