Film horor folk Kamboja, 'Tenement', telah terpilih sebagai perwakilan Kamboja untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-98.
Karya debut penyutradaraan dari Inrasothythep Neth dan Sokyou Chea ini telah menarik perhatian global berkat perpaduan unik antara kengerian supernatural dan refleksi sejarah Kamboja yang kompleks. Film ini dibintangi oleh Thorn Thanet sebagai Soriya, seorang seniman manga Kamboja-Jepang yang kembali ke Phnom Penh dan dihantui oleh penglihatan mengerikan.
'Tenement' pertama kali tayang di Festival Film Internasional Rotterdam pada Januari 2024, dan kemudian diputar di berbagai festival bergengsi lainnya, termasuk Osaka Asian Film Festival, Seattle International Film Festival, dan Sitges International Fantastic Film Festival. Film ini dirilis di bioskop Kamboja pada 14 November 2024.
Film ini dipuji karena kemampuannya membangkitkan suasana mencekam sekaligus menggali kedalaman sejarah Kamboja yang kelam. Penggunaan teknologi suara Dolby Atmos, sebuah terobosan dalam perfilman Kamboja, bertujuan untuk meningkatkan ketegangan dan atmosfer emosional, memberikan pengalaman imersif bagi penonton.
Produksi film yang dimulai pada tahun 2020 sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19. Penundaan ini dimanfaatkan untuk memfokuskan pada pekerjaan pascaproduksi. Inspirasi untuk genre film horor dengan penggambaran budaya ini muncul setelah para pembuat film menjelajahi sebuah bangunan tua di Phsar Tapang.
Film ini merupakan kolaborasi lintas budaya antara Kamboja dan Jepang. Para kritikus memuji film ini karena berhasil menyajikan horor yang berakar pada trauma generasi dan sejarah politik Kamboja, tanpa terlalu mendominasi narasi. Pendekatan ini dianggap sebagai cerminan sinema Kamboja kontemporer yang semakin berani mengeksplorasi identitas dan masa lalu bangsanya.
Keberhasilan 'Tenement' di kancah internasional, termasuk memenangkan penghargaan Desain Produksi Terbaik di Festival Film Kota Ho Chi Minh 2024, menegaskan posisinya sebagai karya penting dalam perfilman Kamboja. Film ini juga menjadi bukti potensi sinema Kamboja untuk bersaing di panggung dunia, melanjutkan tradisi pencapaian sebelumnya seperti nominasi 'The Missing Picture' pada tahun 2013 dan masuknya 'Return to Seoul' dalam daftar pendek pada tahun 2022.