Dwayne Johnson dan Emily Blunt Memukau di Festival Film Venesia dengan 'The Smashing Machine'

Diedit oleh: Anulyazolotko Anulyazolotko

Dwayne "The Rock" Johnson dan Emily Blunt memukau penonton di Festival Film Internasional Venesia ke-82 dengan pemutaran perdana film terbaru mereka, "The Smashing Machine". Film yang disutradarai oleh Benny Safdie ini mengisahkan kehidupan legenda MMA, Mark Kerr.

Johnson, yang memerankan Kerr, mengungkapkan kedalaman emosional yang ia rasakan dalam peran tersebut. "Sosok Mark telah mengubah hidup kami. Ini bukan cerita tentang menang atau kalah, tetapi tentang apa yang terjadi ketika kemenangan itu sendiri menjadi musuh," ujarnya, menambahkan, "Saya menyadari ada kekuatan dalam kerentanan." Blunt, yang memerankan istri Kerr, Dawn Staples, menyoroti pentingnya menampilkan perspektif orang-orang terdekat sang juara, serta empati mendalam yang ia rasakan untuk karakternya.

Safdie menempatkan latar film ini pada akhir tahun 90-an dan awal 2000-an untuk menangkap era eksperimental seni bela diri campuran. "The Smashing Machine" dipuji karena memberikan Johnson kesempatan untuk keluar dari peran blockbuster yang biasa, menyelami narasi yang lebih intim dan emosional. Film ini, yang bersaing untuk memperebutkan Golden Lion, dijadwalkan rilis di Amerika Serikat pada 3 Oktober 2025.

Mark Kerr, yang lahir pada 21 Desember 1968, adalah mantan petarung MMA profesional yang dikenal karena fisiknya yang mengesankan dan penampilannya yang dominan di akhir tahun 90-an dan awal 2000-an. Latar belakang gulatnya yang kuat, termasuk menjadi juara NCAA Division I, menjadi fondasi transisinya ke seni bela diri campuran. Ia bergabung dengan Pride Fighting Championships di Jepang, di mana ia menjadi kekuatan dominan di divisi kelas berat, mendapatkan julukan "The Smashing Machine" karena gaya bertarung brutalnya.

Film ini telah menerima pujian kritis di Venesia, dengan banyak yang menyoroti transformasi Johnson yang luar biasa dalam perannya. Johnson dilaporkan menjalani transformasi fisik yang dramatis, menghabiskan tiga hingga empat jam sehari untuk riasan prostetik demi menyempurnakan setiap detail penampilannya. Emily Blunt juga mendapat pujian atas penampilannya yang "sensasional" sebagai Dawn Staples. Film berdurasi 123 menit ini menarik perhatian karena penggambaran yang jujur tentang perjuangan Kerr melawan kecanduan opioid dan tantangan pribadi yang ia hadapi.

Film ini mendapat pujian kritis di Venesia, dengan banyak yang menyoroti transformasi Johnson yang luar biasa dalam perannya. Johnson dilaporkan menjalani transformasi fisik yang dramatis, menghabiskan tiga hingga empat jam sehari untuk riasan prostetik demi menyempurnakan setiap detail penampilannya, termasuk cara berjalan dan ekspresinya. Emily Blunt juga mendapat pujian atas penampilannya yang "sensasional" sebagai Dawn Staples, digambarkan sebagai sosok yang menjadi penopang sekaligus agen kehancuran bagi Kerr. Film ini, yang berdurasi 123 menit, telah menarik perhatian karena penggambaran yang jujur tentang perjuangan Kerr melawan kecanduan opioid dan tantangan pribadi yang ia hadapi, menjadikannya sebuah karya yang menyentuh dan kuat.

Film ini telah menerima pujian kritis di Venesia, dengan banyak yang menyoroti transformasi Johnson yang luar biasa dalam perannya. Johnson dilaporkan menjalani transformasi fisik yang dramatis, menghabiskan tiga hingga empat jam sehari untuk riasan prostetik demi menyempurnakan setiap detail penampilannya, termasuk cara berjalan dan ekspresinya. Emily Blunt juga mendapat pujian atas penampilannya yang "sensasional" sebagai Dawn Staples, digambarkan sebagai sosok yang menjadi penopang sekaligus agen kehancuran bagi Kerr. Film ini, yang berdurasi 123 menit, telah menarik perhatian karena penggambaran yang jujur tentang perjuangan Kerr melawan kecanduan opioid dan tantangan pribadi yang ia hadapi, menjadikannya sebuah karya yang menyentuh dan kuat.

Film ini dipuji karena memberikan Johnson kesempatan untuk keluar dari peran blockbuster yang biasa, menyelami narasi yang lebih intim dan emosional. Film ini, yang bersaing untuk memperebutkan Golden Lion, dijadwalkan rilis di Amerika Serikat pada 3 Oktober 2025. Mark Kerr, yang lahir pada 21 Desember 1968, di Toledo, Ohio, adalah mantan petarung MMA profesional yang dikenal karena fisiknya yang mengesankan dan penampilannya yang dominan di akhir tahun 90-an dan awal 2000-an. Dengan tinggi 189 cm dan berat sekitar 113 kg di masa jayanya, Kerr dengan cepat menjadi kekuatan yang diperhitungkan di dunia MMA. Latar belakang gulatnya yang kuat, termasuk menjadi juara NCAA Division I, menjadi fondasi transisinya ke seni bela diri campuran. Ia bergabung dengan Pride Fighting Championships di Jepang, di mana ia menjadi kekuatan dominan di divisi kelas berat, mendapatkan julukan "The Smashing Machine" karena gaya bertarung brutalnya.

Film ini telah menerima pujian kritis di Venesia, dengan banyak yang menyoroti transformasi Johnson yang luar biasa dalam perannya. Johnson dilaporkan menjalani transformasi fisik yang dramatis, menghabiskan tiga hingga empat jam sehari untuk riasan prostetik demi menyempurnakan setiap detail penampilannya, termasuk cara berjalan dan ekspresinya. Emily Blunt juga mendapat pujian atas penampilannya yang "sensasional" sebagai Dawn Staples, digambarkan sebagai sosok yang menjadi penopang sekaligus agen kehancuran bagi Kerr. Film ini, yang berdurasi 123 menit, telah menarik perhatian karena penggambaran yang jujur tentang perjuangan Kerr melawan kecanduan opioid dan tantangan pribadi yang ia hadapi, menjadikannya sebuah karya yang menyentuh dan kuat.

Sumber-sumber

  • La Voce di New York

  • Reuters

  • Associated Press

  • CinemaBlend

  • Wikipedia

  • La Biennale di Venezia

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.