Shein, peritel fesyen cepat asal Tiongkok, telah menjadi sorotan terkait praktik kerja dan dampak lingkungan dari model bisnisnya. Meskipun menawarkan produk dengan harga rendah, perusahaan ini menghadapi kritik mengenai kondisi kerja di rantai pasokannya dan kontribusinya terhadap perubahan iklim.
Menurut laporan Reuters pada Agustus 2024, Shein menemukan dua kasus pekerja anak di rantai pasokannya pada tahun 2023. Perusahaan segera menghentikan pesanan dari pemasok yang terlibat dan memperketat kebijakan untuk mengakhiri hubungan bisnis dengan pemasok yang melanggar secara serius. Shein juga meningkatkan jumlah audit pemasok, dari 664 pada tahun 2021 menjadi 3.990 pada tahun 2023, untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kerja yang adil.
Selain itu, laporan dari Public Eye pada Mei 2024 mengungkapkan bahwa pekerja di beberapa pemasok Shein di Guangzhou bekerja hingga 75 jam per minggu, melanggar hukum ketenagakerjaan Tiongkok. Shein menanggapi dengan menyatakan bahwa mereka berinvestasi dalam memperkuat tata kelola dan kepatuhan di seluruh rantai pasokannya, serta berupaya memastikan bahwa jam kerja bersifat sukarela dan pekerja dibayar secara adil.
Shein juga menghadapi kritik terkait dampak lingkungannya. Laporan TIME pada Januari 2023 menyoroti kontribusi signifikan perusahaan terhadap emisi karbon dan degradasi lingkungan. Meskipun Shein telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbonnya dan bekerja sama dengan organisasi nirlaba untuk program efisiensi energi, efektivitas langkah-langkah ini masih menjadi perdebatan.
Perusahaan ini juga menghadapi tantangan hukum terkait dugaan penggunaan kapas dari wilayah Xinjiang, di mana terdapat tuduhan kerja paksa terhadap minoritas Uighur. Pada Januari 2025, anggota parlemen Inggris mengkritik Shein karena menghindari pertanyaan mengenai rantai pasokan kapasnya, menyoroti kurangnya transparansi perusahaan dalam hal ini.
Menjelang rencana penawaran umum perdana (IPO) di London, Shein menghadapi peningkatan pengawasan politik dan regulasi. Beberapa kelompok advokasi menyerukan agar perusahaan mematuhi standar ketenagakerjaan dan lingkungan yang lebih ketat, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam operasional perusahaan.
Shein telah berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja di rantai pasokannya dan mengurangi dampak lingkungannya. Namun, tantangan signifikan tetap ada dalam memastikan bahwa langkah-langkah ini efektif dan memenuhi harapan konsumen dan regulator terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.