Berlin Fashion Week 2025, yang diselenggarakan dari tanggal 30 Juni hingga 3 Juli, menampilkan beragam fesyen, seni, dan budaya. Sekitar 30.000 tamu dari seluruh dunia berkumpul untuk menyaksikan koleksi terbaru untuk musim Gugur/Dingin 2025, dengan tema "Gerakan Tanggung Jawab Kebebasan, Inklusi, dan Kreativitas."
Pekan mode ini menggunakan berbagai tempat yang tidak konvensional, termasuk Halle am Berghain, Gereja St. Thomas, dan bunker Perang Dunia II yang bersejarah, yang mencerminkan karakter multifaset Berlin. Acara pembukaan, DER BERLINER SALON, diadakan di Museum Fotografi pada tanggal 30 Juni, menampilkan fesyen dan desain Jerman dalam konteks budaya dan dibuka untuk umum dari tanggal 1 hingga 6 Juli.
INTERVENTION oleh Reference Studios diadakan pada tanggal 2 Juli di Palais am Funkturm, menampilkan peragaan oleh LUEDER, David Koma, GmbH, dan Ottolinger, disertai dengan pertunjukan musik. Format NEUESTES oleh agensi NOWADAYS menampilkan berbagai peragaan dan instalasi di berbagai lokasi di Berlin pada tanggal 1 dan 2 Juli.
Untuk pertama kalinya, kompetisi Berlin Contemporary terbuka untuk label internasional. Pemenangnya termasuk BUZIGAHILL dari Uganda, PALMWINE IceCREAM dari Ghana, dan Orange Culture dari Nigeria. Berlin Fashion Week 2025 memperkuat posisi Berlin sebagai pusat penting untuk fesyen dan budaya.
Acara ini, dengan semangat inklusivitas dan keberagaman, sangat relevan bagi Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Kehadiran desainer dari Afrika, seperti BUZIGAHILL, PALMWINE IceCREAM, dan Orange Culture, juga mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi dan pertukaran budaya di dunia fesyen. Diharapkan, acara ini dapat menginspirasi para desainer dan pelaku industri fesyen di Indonesia untuk terus berkreasi dan berkontribusi pada perkembangan fesyen global.