Sebuah letusan matahari X1.14 besar dari wilayah bintik matahari 4298.
Ledakan Surya X1.1: Aktivitas Tak Terduga dari Area Terkecil Kompleks Bintik Raksasa 4298
Penulis: Uliana S.
Pada tanggal 8 Desember 2025, tepat pukul 05:01 UTC, terjadi sebuah peristiwa di Matahari yang menimbulkan kegembiraan sekaligus kebingungan di kalangan ilmuwan. Kompleks bintik matahari terbesar tahun itu, yang sebelumnya tampak diam selama hampir seminggu, akhirnya melepaskan energi. Namun, cara pelepasan ini sangat tidak terduga dan menantang prediksi standar yang ada.
Ledakan yang mencapai kelas kekuatan tertinggi, X1.1, ternyata berasal dari bagian terkecil dari kompleks raksasa 4294-4296-4298. Sumber ledakan ini adalah gugus 4298, yang luasnya hanya 120 unit mikroheliosistemik. Hal ini sangat kontras dengan tetangganya, yaitu gugus raksasa 4294 dan 4296, yang luasnya masing-masing mencapai 800 dan 680 unit, namun tetap berada dalam kondisi tenang meskipun tampak mengancam. Ironisnya, untuk area 4298, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) hanya memberikan peluang 1% untuk terjadinya ledakan kelas X pada hari itu. Ternyata, satu persen tersebut yang terwujud.
Video letupan matahari X1.1
Para fisikawan menganggap situasi ini sebagai sebuah paradoks. Mereka menyatakan bahwa ledakan paling kuat yang tercatat sejauh ini justru terjadi di lokasi yang paling tidak diperkirakan. Kejadian ini memaksa para peneliti untuk mengevaluasi kembali model-model yang mereka gunakan untuk memahami bagaimana energi magnetik terakumulasi dan kemudian dilepaskan dalam gugus bintik matahari yang kompleks.
Meskipun ledakan tersebut memiliki kekuatan yang signifikan, dampak praktisnya terhadap Bumi ternyata minimal. Ledakan ini bersifat singkat dan impulsif. Selain itu, posisinya di piringan Matahari, yang berjarak lebih dari 50 derajat dari arah Bumi, membuat kemungkinan lontaran massa korona (CME) yang mengarah ke planet kita hampir tidak ada. Hasil pemodelan lebih lanjut mengonfirmasi bahwa awan plasma tersebut akan melintas jauh dari Bumi. Namun, peristiwa ini menandai titik balik penting: masa tenang telah berakhir.
Sebelumnya, pada dini hari tanggal 7 Desember, telah tercatat sebuah ledakan kelas M8.1 disertai lontaran plasma yang diperkirakan akan mencapai Bumi pada tanggal 9 Desember. Ini menunjukkan bahwa aktivitas Matahari memang sedang meningkat, meskipun pola pelepasan energinya masih sulit diprediksi.
Para ilmuwan kini terus menganalisis data yang ada. Peristiwa X1.1 ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai mekanisme pelepasan energi pada bintik-bintik raksasa. Fokus utama penelitian kini beralih ke gugus yang lebih besar, yaitu 4294 dan 4296, untuk melihat kapan dan bagaimana mereka akan menunjukkan aktivitasnya. Berdasarkan proyeksi saat ini, ada kemungkinan terjadi badai geomagnetik dengan intensitas G2 hingga G3 pada tanggal 9 dan 10 Desember, yang perlu diwaspadai.
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
