Aktivitas Matahari Meningkat: Suar Kelas-M Baru di Tengah Kompleks Bintik Rekor

Pada tanggal 4 Desember 2025, Matahari kembali menunjukkan geliat aktivitas yang signifikan dengan meluncurkan suar dari kelas M, yakni kelas kedua tertinggi. Tepat pukul 02:50 UTC, di area aktif bernomor 4300, yang berkoordinat N06E52, terjadi pelepasan energi berkekuatan M6.1. Peristiwa ini berlangsung selama persis tiga puluh menit. Suar moderat ini muncul setelah seminggu didominasi oleh kejadian-kejadian kecil kelas C, yang hanya sesekali diselingi oleh satu letusan dahsyat kelas X.

Aktivitas terbaru ini terjadi di tengah fenomena luar angkasa yang lebih besar, termasuk suar rekor yang tercatat pada awal bulan. Pada 1 Desember 2025, puncak salah satu suar terkuat tahun ini, yaitu peristiwa kelas X1.95, berhasil direkam pada pukul 05:49 waktu Moskow. Mikhail Leus, pakar utama dari pusat cuaca Phobos, menggarisbawahi bahwa letusan ini termasuk dalam lima kejadian terkuat sepanjang tahun 2025. Sumber dari peristiwa kuat ini adalah wilayah aktif nomor 4274, yang kembali aktif setelah sempat menghilang selama dua minggu di sisi jauh Matahari.

Peristiwa matahari ini sudah mulai memberikan dampak terukur pada kondisi geomagnetik Bumi. Laboratorium IKI RAN bersama dengan Institut Fisika Matahari-Bumi (ISZF) Siberian Branch of the Russian Academy of Sciences (SB RAS) mencatat dimulainya badai magnetik pertama di musim dingin sejak tanggal 3 Desember. Penyebab gangguan geomagnetik ini adalah kombinasi dari adanya lubang korona yang sedang melintas di bagian tengah piringan Matahari dan lontaran massa korona (CME) yang terkait dengan suar kelas X pada tanggal 1 Desember. Para spesialis memperkirakan bahwa pada tanggal 3 Desember, indeks Kp akan berkisar antara 1,5 hingga 3 poin, yang masih dikategorikan sebagai tingkat aktivitas geomagnetik yang tenang.

Para ilmuwan menekankan bahwa meskipun frekuensi suar kecil dan menengah yang terdeteksi tinggi—menandakan akumulasi energi matahari yang cepat—peristiwa kelas tertinggi tetap menjadi sorotan utama. Kompleks bintik matahari raksasa, yang mencakup area 4294, 4296, dan 4298, telah mencapai total luas 2200 unit di tepi tenggara Matahari. Angka ini merupakan rekor sejak awal abad ini dan sebanding dengan kompleks yang mampu menghasilkan suar setingkat X10 hingga X20. Struktur sebesar ini adalah sumber utama fenomena paling berbahaya. Sementara suar kelas M, seperti M6.1 pada 4 Desember, mungkin hanya menyebabkan gangguan komunikasi radio jangka pendek, kelas X membawa potensi gangguan global dan badai magnetik yang berkepanjangan.

Mengingat aktivitas matahari yang terus meningkat ini, masyarakat yang sensitif terhadap cuaca antariksa diimbau untuk lebih waspada. Selama periode fluktuasi geomagnetik, ketidakstabilan tekanan darah dan migrain dapat terjadi. Para ahli menyarankan untuk menghindari kelelahan berlebihan, membatasi asupan kafein dan alkohol, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan minum setidaknya 1,5 liter air setiap hari. Langkah-langkah ini penting untuk meminimalkan risiko yang timbul akibat perlambatan aliran darah selama gejolak tersebut.