Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar kosmik, partikel berenergi tinggi dari luar angkasa, dapat berperan dalam memicu petir. Studi yang diterbitkan dalam *Journal of Geophysical Research: Atmospheres* oleh para peneliti dari Los Alamos National Laboratory mengungkapkan bahwa pancuran sinar kosmik dapat menghasilkan elektron dan positron berenergi tinggi di atmosfer, yang kemudian mengionisasi udara dan menciptakan jalur konduktif dalam awan badai, memfasilitasi terjadinya petir. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami interaksi antara sinar kosmik dan atmosfer dalam konteks pembentukan petir.
Selain itu, studi lain yang dipublikasikan dalam *Atmospheric Chemistry and Physics* meneliti hubungan antara aktivitas petir dan intensitas sinar kosmik dalam konteks siklus matahari. Penelitian ini menemukan korelasi positif antara frekuensi petir tahunan dan jumlah bintik matahari di beberapa wilayah, menunjukkan bahwa aktivitas matahari dapat mempengaruhi aktivitas petir melalui mekanisme yang melibatkan sinar kosmik.
Penelitian-penelitian ini menambah pemahaman kita tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada pembentukan petir, dengan menyoroti peran potensial sinar kosmik dalam proses tersebut. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara mendalam mekanisme yang mendasari interaksi ini dan implikasinya terhadap fenomena cuaca lainnya.