Frustrasi dengan keterbatasan mekanika kuantum telah memicu terobosan di EPFL, Swiss. Para peneliti, yang dipimpin oleh mahasiswa PhD Mathieu Padlewski, telah merekayasa metamaterial akustik untuk menjelajahi materi terkondensasi, melewati masalah sensitivitas yang melekat pada sistem kuantum. Diterbitkan dalam Physical Review B (Maret 2025), inovasi ini menggunakan gelombang suara untuk mempelajari atom-atom yang padat tanpa mengganggu keadaan halusnya. Metamaterial ini, yang terdiri dari 'atom akustik' yang dapat disesuaikan, dapat mensintesis fenomena di luar alam alami, berpotensi merevolusi telekomunikasi dengan memandu gelombang energi dan memungkinkan pemanenan energi dari suara sekitar. Terinspirasi oleh paradoks kuantum kucing Schrödinger, perangkat ini memungkinkan pengamatan keadaan superposisi tanpa meruntuhkannya, tidak seperti pengukuran kuantum langsung. Aplikasi masa depan meluas ke bidang medis, meniru koklea untuk mempelajari masalah pendengaran seperti tinnitus, dan pengembangan komputer analog akustik yang mampu memproses sejumlah besar data secara bersamaan. Pendekatan interdisipliner ini menggabungkan fisika kuantum dengan teknik akustik, membuka jalan baru untuk eksplorasi ilmiah dan kemajuan teknologi.
Metamaterial Akustik Meniru Fenomena Kuantum, Memungkinkan Teknologi Baru
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.