Penelitian Baru Mengidentifikasi Gen Tunggal, SiMYB2, sebagai Kunci Pola Warna Bunga Violet Afrika, Menentang Teori Kimera Sebelumnya

Diedit oleh: Vera Mo

Penelitian terobosan dari Universitas Kindai di Jepang telah mengungkap penjelasan yang lebih tepat mengenai pola warna bunga violet Afrika (Saintpaulia ionantha), menyoroti satu gen, SiMYB2, sebagai arsitek utama dari pola yang mempesona ini. Studi yang dipimpin oleh Profesor Munetaka Hosokawa dan Dr. Daichi Kurata ini, yang diterbitkan dalam jurnal New Phytologist pada 13 Juni 2025 (online) dan edisi 1 Agustus 2025, menunjukkan bahwa SiMYB2 memainkan peran penting dalam mengatur akumulasi antosianin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna-warna cerah pada kelopak violet Afrika.

Selama bertahun-tahun, varietas bergaris putih yang khas dikaitkan dengan kimera periklinal, sebuah fenomena di mana lapisan sel yang berbeda secara genetik di dalam tanaman yang sama menciptakan variasi warna. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi gen selektif, bukan kimera, yang mendorong ciri khas ini. Melalui teknik kultur jaringan, para peneliti menghasilkan tanaman dengan kelopak berwarna merah muda, putih, dan bergaris putih. Analisis mengungkapkan bahwa kelopak merah muda mengandung kadar antosianin yang lebih tinggi, sementara gen biosintesis utama ditekan pada kelopak putih.

Analisis genom tim mengidentifikasi SiMYB2 sebagai gen kritis yang bertanggung jawab atas ketidakstabilan pigmen. Mereka menemukan dua transkrip berbeda: SiMYB2-Long, yang diekspresikan di jaringan berwarna, dan SiMYB2-Short, yang ditemukan di area tidak berwarna. Ekspresi diferensial ini, yang dipengaruhi oleh faktor epigenetik seperti metilasi DNA, secara langsung menentukan di mana dan berapa banyak pigmen yang diproduksi, menciptakan pola yang diamati. Temuan ini secara fundamental menentang keyakinan lama bahwa kimera periklinal adalah penyebab tanda putih bergaris yang unik ini.

Profesor Hosokawa menyoroti implikasi yang lebih luas dari penemuan ini bagi bidang hortikultura. Ia memperkirakan bahwa dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, pemahaman yang lebih jelas tentang genetika pola bunga dapat memungkinkan pemuliaan bunga berpola yang lebih disengaja dan tepat. Penelitian ini tidak hanya memperdalam pemahaman kita tentang pigmentasi violet Afrika tetapi juga membuka jalan bagi program pemuliaan yang ditargetkan, yang berpotensi memungkinkan ahli hortikultura untuk mencapai sifat warna bunga yang diinginkan dengan efisiensi yang lebih besar dengan memanipulasi gen SiMYB2. Kemajuan ilmiah ini menawarkan perspektif baru tentang penciptaan keindahan alam, mengungkapkan bagaimana regulator genetik tertentu dapat mengatur simfoni visual sebuah bunga.

Sumber-sumber

  • Innovations Report

  • Phys.org

  • EurekAlert!

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.