Terinspirasi oleh sublimasi es komet, para ilmuwan di Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) di AS telah menemukan metode baru untuk membuat material baterai. Penelitian yang diterbitkan di Nature Energy pada 6 Maret, mengungkapkan bahwa sublimasi lithium oksida (Li2O) dapat secara signifikan meningkatkan produksi komponen baterai kristal tunggal.
Tim PNNL menemukan bahwa uap Li2O mempercepat reaksi kimia yang diperlukan untuk membentuk kristal tunggal ketika dicampur dengan prekursor kaya nikel. Proses ini terjadi pada tekanan atmosfer, membuatnya berpotensi lebih cepat, lebih efisien, dan lebih murah daripada metode saat ini. Material kristal tunggal dikenal untuk meningkatkan masa pakai dan stabilitas baterai, mencegah perkembangan retakan mikro selama siklus pengisian daya.
“Penemuan ini menawarkan rute yang berpotensi lebih cepat, lebih efisien, dan lebih murah untuk meningkatkan produksi baterai lithium-ion kaya nikel,” kata Jie Xiao, salah satu penulis makalah tersebut. Metode sublimasi juga memungkinkan konversi langsung material polikristalin bekas menjadi kristal tunggal, menyederhanakan proses daur ulang dan mengurangi limbah. Kristal baru ini telah menunjukkan stabilitas selama lebih dari 1.000 siklus pengisian/pengosongan, menjanjikan baterai yang lebih tahan lama.
Tim sekarang fokus pada peningkatan skala proses dengan mitra industri untuk mengurangi biaya produksi. Mereka bertujuan untuk memasok kristal tunggal ke mitra strategis pada tahun 2026, membuka jalan bagi baterai yang lebih terjangkau dan tahan lama untuk berbagai aplikasi, termasuk kendaraan listrik dan penyimpanan jaringan.