Princeton Mengungkap Terobosan Baterai Ion Natrium Berenergi Tinggi

Diedit oleh: Vera Mo

Grup Dinca dari Universitas Princeton telah mengumumkan kemajuan signifikan dalam teknologi baterai ion natrium. Inovasi mereka berpusat pada material katoda organik berenergi tinggi yang disebut bis-tetraaminobenzoquinone (TAQ). Material ini mengungguli katoda ion litium tradisional dalam hal kepadatan energi dan daya, menawarkan alternatif yang berpotensi terukur dan berkelanjutan. Baterai ion natrium menghadapi tantangan karena kepadatan energinya lebih rendah dibandingkan dengan baterai ion litium. Namun, katoda berbasis TAQ yang dikembangkan oleh Grup Dinca mengatasi masalah ini, mencapai kepadatan energi dan daya tinggi secara bersamaan. Terobosan ini memiliki potensi aplikasi dalam penyimpanan energi skala besar, termasuk pusat data, jaringan listrik, sistem energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Mircea Dinca, Profesor Kimia Alexander Stewart 1886, menekankan pentingnya diversifikasi material baterai karena sumber daya litium yang terbatas. Natrium, yang berlimpah, menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan. Tim peneliti mengadaptasi prinsip desain dari teknologi ion litium untuk menciptakan baterai ion natrium organik, mencapai hasil yang mendekati kapasitas maksimum teoritis. Penggunaan tabung nano karbon memfasilitasi transportasi elektron, memungkinkan pemanfaatan material aktif hampir 100%. TAQ juga menunjukkan stabilitas terhadap udara dan kelembapan, umur panjang, dan kemampuan untuk menahan suhu tinggi.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.