Studi 3D Menyarankan Gambar Kain Kabung Turin Berasal dari Patung Berrelief Rendah, Bukan Tubuh Manusia

Diedit oleh: Ирина iryna_blgka blgka

Sebuah studi perintis yang dilakukan oleh desainer grafis Brasil, Cicero Moraes, menimbulkan pertanyaan baru mengenai asal-usul gambar pada Kain Kabung Turin yang terkenal. Diterbitkan dalam jurnal Archaeometry pada Juli 2025, penelitian ini menggunakan pemodelan 3D untuk menyarankan bahwa citra tersebut mungkin diciptakan melalui patung berrelief rendah, bukan melalui kontak langsung dengan tubuh manusia.

Moraes, yang dikenal karena rekonstruksi wajah historisnya, membandingkan bagaimana kain akan bereaksi ketika diletakkan di atas model tubuh manusia tiga dimensi dan patung berrelief rendah. Simulasi digital menunjukkan bahwa kain yang diletakkan di atas model manusia menghasilkan citra yang terdistorsi, yang dikenal sebagai "efek Topeng Agamemnon." Sebaliknya, cetakan dari patung berrelief rendah sangat cocok dengan bentuk dan dimensi gambar pada Kain Kabung Turin. Temuan ini mendukung teori bahwa seniman abad pertengahan mungkin telah menggunakan teknik bas-relief, sebuah metode umum dalam seni pemakaman Eropa pada masa itu.

Seni bas-relief, yang melibatkan ukiran atau etsa desain yang sedikit menonjol dari permukaan datar, telah dipraktikkan sejak zaman kuno di berbagai budaya, termasuk Mesir, Yunani, dan Romawi, serta menjadi bagian penting dari seni arsitektur dan dekoratif selama berabad-abad. Studi ini menyoroti bagaimana teknologi digital dapat membantu memecahkan misteri sejarah.

Namun, penelitian Moraes tidak secara definitif menyelesaikan perdebatan mengenai keaslian Kain Kabung Turin. Sejarah kain ini telah menjadi subjek perdebatan selama berabad-abad, dengan penanggalan radiokarbon pada tahun 1988 menempatkan asal-usulnya pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, sementara penelitian lain pada tahun 2022 menunjukkan kemungkinan tanggal yang lebih awal. International Center of Sindonology (ICS) telah menyatakan bahwa kesimpulan yang diajukan oleh Moraes tidak menawarkan hal baru dan bahwa hipotesis gambar sebagai proyeksi ortogonal telah diketahui sejak awal abad ke-20. Terlepas dari perdebatan yang sedang berlangsung, penelitian ini menambah lapisan pemahaman baru tentang kemungkinan metode pembuatan gambar pada Kain Kabung Turin, menunjukkan bagaimana alat digital dapat membuka wawasan baru ke dalam artefak bersejarah yang kompleks.

Sumber-sumber

  • The Times of India

  • Shroud of Turin image matches low-relief statue—not human body, 3D modeling study finds

  • Shroud of Turin Matches Medieval Sculpture, Not a Human Body

  • Shroud of Turin wasn't laid on Jesus' body, but rather a sculpture, modeling study suggests

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.