Sebuah penemuan arkeologis yang signifikan telah terjadi di Strikçan, dekat Bulqiza, wilayah Dibra, Albania, dengan ditemukannya fragmen makam era Romawi yang diperkirakan berasal dari abad ke-3 hingga ke-4 Masehi. Situs makam ini, yang memiliki luas 9x6 meter, merupakan penemuan pertama dari jenisnya di area tersebut dan menandai tonggak penting dalam pemahaman sejarah Romawi di Albania utara.
Keunikan utama situs ini terletak pada prasasti bilingual yang langka, yang didedikasikan untuk almarhum, Gellianos, dan dewa Jupiter. Prasasti ini memberikan wawasan berharga mengenai perpaduan budaya dan kepercayaan yang kaya pada masa itu, serta menunjukkan bahwa wilayah Dibra merupakan pusat budaya dan keagamaan yang signifikan selama periode Romawi. Struktur makam yang mencakup ruang pemakaman, ruang depan, dan tangga monumental, mengindikasikan fungsinya sebagai mausoleum kecil, diperkuat dengan keberadaan sisa-sisa dinding di atas makam yang menunjukkan kompleksitas arsitektur dan status sosial tinggi dari individu yang dimakamkan.
Penemuan ini diumumkan oleh Menteri Ekonomi, Budaya, dan Inovasi, Blendi Gonxhja, yang menekankan signifikansinya bagi arkeologi Albania dan warisan budayanya. Proyek "Penelitian Arkeologi di Lembah Bulqiza," yang dipimpin oleh Institut Arkeologi Albania dengan partisipasi para ahli lokal seperti akademisi Adem Bonguri dan arkeolog Erikson Nikolli, menjadi motor penggerak di balik penggalian ini. Meskipun makam tersebut telah dijarah pada zaman kuno, para arkeolog berhasil menemukan artefak berharga, termasuk wadah kaca, sisir tulang, pisau, dan sisa-sisa tekstil yang ditenun dengan benang emas, yang memberikan gambaran mendalam tentang adat istiadat pemakaman Romawi.
Penggunaan batu-batu besar yang didatangkan dari kuari yang jauh dan pengerjaan yang cermat pada struktur makam, termasuk tangga monumental dan blok batu yang dipasang dengan presisi, menunjukkan penguasaan teknik arsitektur Romawi yang canggih. Penemuan ini tidak hanya penting bagi komunitas arkeologi tetapi juga bagi pemahaman yang lebih luas tentang kehidupan dan praktik keagamaan di wilayah tersebut selama era Romawi, memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu Albania dan kontribusinya terhadap sejarah Eropa.