Penelitian terbaru di Gua Waribruk, yang dikenal sebagai Waribrook oleh masyarakat adat GunaiKurnai, Australia, telah mengungkapkan jejak jari kuno yang menantang pemahaman konvensional tentang seni cadas. Jejak jari yang terukir pada permukaan lunak ini memberikan wawasan baru tentang praktik ritual dan koneksi spiritual masyarakat adat dengan lingkungan mereka.
Gua Waribruk memiliki dinding dan langit-langit yang lembut, mirip dengan tekstur adonan roti, yang memungkinkan pembentukan jejak jari. Bakteri gua menghasilkan mikrokrisatal yang membuat permukaan gua berkilau saat terkena cahaya. Jejak jari ditemukan di area yang dilapisi mikrokrisatal kalsit, menunjukkan bahwa area tersebut memiliki makna khusus dalam praktik spiritual masyarakat adat.
Analisis terhadap jejak jari ini menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar coretan acak, melainkan bagian dari bahasa simbolik dan gestural yang mungkin terkait dengan ritual dan koneksi dengan dunia mineral. Penelitian ini menambah bukti yang berkembang yang menantang gagasan tradisional tentang seni cadas, mengungkapkan kompleksitas dan kekayaan budaya prasejarah. Penemuan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana manusia masa lalu membangun hubungan dengan lingkungan mereka.
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Bruno David dan melibatkan kolaborasi antara GunaiKurnai Land and Waters Aboriginal Corporation, Monash University, dan arkeolog internasional dari Spanyol, Prancis, dan Selandia Baru. Studi ini tidak hanya bertujuan untuk merekonstruksi estetika prasejarah, tetapi juga untuk memahami bagaimana manusia masa lalu menghuni ruang suci dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.