Studi terbaru pada tahun 2025 memberikan wawasan baru tentang sistem planet TRAPPIST-1, yang terletak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi, khususnya berfokus pada potensi keberadaan dan kelimpahan air di tujuh exoplanetnya. Investigasi ini, yang memanfaatkan data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan teknik pemodelan canggih, sangat penting untuk menilai kelayakhunian dunia-dunia yang jauh ini.
Temuan Terbaru tentang Planet TRAPPIST-1
Penelitian menunjukkan bahwa planet TRAPPIST-1 mungkin memiliki berbagai tingkat air, mulai dari 'dunia air' potensial hingga planet berbatu mirip Bumi dengan lautan. Sebuah studi yang dipimpin oleh ahli astrobiologi Trent Thomas dari University of Washington, membahas temuan terbaru oleh JWST, yang menunjukkan bahwa planet-planet ini dapat memiliki kelimpahan air, elemen penting untuk kehidupan. Pengamatan terbaru oleh JWST terhadap TRAPPIST-1 c mengesampingkan atmosfer karbon dioksida yang tebal, yang mengindikasikan bahwa planet ini tidak se-'mirip Venus' seperti yang diperkirakan sebelumnya. Namun, pengamatan ini tidak mengesampingkan keberadaan uap air atau oksigen yang dihasilkan oleh disosiasi kimianya.
Studi lain berfokus pada laju pelepasan gas air pada planet TRAPPIST-1, mensimulasikan laju ini berdasarkan benda-benda terestrial tata surya. Temuan menunjukkan bahwa laju pelepasan gas air kemungkinan besar sekitar 0,03 kali lipat dari Bumi, dengan batas atas sekitar 8 kali lipat dari Bumi. Kisaran ini menyiratkan mantel yang relatif kering, mirip Bumi, meskipun fraksi massa air mantel hingga 1% mungkin terjadi.
Studi-studi ini secara kolektif berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi di planet TRAPPIST-1, menyoroti interaksi kompleks faktor-faktor yang menentukan potensi kelayakhuniannya. Observasi dan analisis lebih lanjut diharapkan dapat menyempurnakan model-model ini dan memberikan jawaban yang lebih definitif tentang keberadaan dan sifat air di sistem exoplanet yang menarik ini.