Sebuah studi internasional baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, telah berhasil memetakan wilayah penting di dalam heliosfer Bumi, yaitu zona kejutan terminasi (termination shock). Heliosfer adalah gelembung raksasa yang diciptakan oleh aliran partikel bermuatan dari Matahari, yang dikenal sebagai angin matahari, yang berfungsi sebagai perisai pelindung bagi tata surya kita dari lingkungan antarbintang yang keras.
Zona kejutan terminasi, yang terletak sekitar 100 unit astronomi (AU) dari Matahari, adalah batas di mana angin matahari melambat secara drastis saat bertabrakan dengan gas antarbintang. Dengan memanfaatkan data dari pesawat ruang angkasa Interstellar Boundary Explorer (IBEX) milik NASA, para ilmuwan kini memiliki pemetaan global pertama dari kekuatan dan bentuk zona kejutan terminasi ini. Temuan utama dari studi ini menunjukkan bahwa zona kejutan terminasi tidak seragam; lebih kuat dan terkompresi di dekat kutub Matahari, terutama selama periode aktivitas matahari rendah (minimum matahari), karena aliran keluar angin matahari yang lebih cepat dari kutub. Sebaliknya, zona ini lebih lemah di sepanjang sisi-sisinya, kemungkinan karena angin matahari melambat saat berinteraksi dengan lebih banyak massa sebelum mencapai batas terluar.
Studi ini juga menyoroti adanya asimetri utara-selatan dalam heliosfer, yang dibentuk oleh perubahan kompleks dalam struktur magnetik Matahari yang dipicu oleh evolusi lubang korona kutub. Lubang korona adalah area di mana medan magnet Matahari terbuka ke angkasa, memungkinkan angin matahari keluar lebih bebas. Memahami struktur dan dinamika zona kejutan terminasi dan heliosfer sangat penting untuk memahami perlindungan kehidupan dari pengaruh galaksi yang lebih luas.
Langkah selanjutnya dalam eksplorasi ini akan dimulai pada September 2025 dengan peluncuran misi Interstellar Mapping and Acceleration Probe (IMAP) milik NASA. Misi IMAP dirancang untuk memetakan batas-batas gelembung heliosfer dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya, membangun di atas data IBEX dan mendorong pengetahuan kita ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan memetakan zona kejutan terminasi dan heliosfer, para ilmuwan tidak hanya memuaskan keingintahuan kosmik, tetapi juga mengungkap sifat benteng terkuat di luar angkasa, yang membentuk pemahaman kita tentang perisai kehidupan terhadap galaksi di luarnya.