Sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh Richelle van Capelleveen dari Universitas Leiden telah mengumumkan penemuan bersejarah sebuah planet yang masih dalam tahap awal pembentukan. Planet yang diberi nama WISPIT 2b ini terletak di dalam cakram protoplanetari di sekitar sistem WISPIT 2, sebuah bintang muda yang mirip Matahari, berjarak sekitar 430 tahun cahaya dari Bumi.
Penemuan ini dimungkinkan berkat pengamatan canggih menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) di Gurun Atacama, Chili. WISPIT 2b diperkirakan berusia sekitar 5 juta tahun, usia yang sangat muda dalam skala kosmik. Massanya diperkirakan 4,9 kali massa Jupiter, konsisten dengan celah yang diciptakannya dalam cakram. Planet ini berada di dalam celah antara dua cincin terang di dalam cakram, sebuah indikasi kuat bahwa ia sedang aktif membentuk atmosfernya dan berkembang menjadi raksasa gas.
Penemuan ini sangat signifikan karena WISPIT 2b adalah planet pertama yang dikonfirmasi berada di dalam cakram protoplanetari yang memiliki banyak cincin. Hal ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari interaksi antara planet dan cakram selama proses pembentukan, serta evolusi sistem keplanetan di masa depan. Para ilmuwan memprediksi sistem ini akan menjadi contoh referensi penting untuk studi tahap pembentukan planet dan interaksi planet-cakram dalam beberapa tahun mendatang. Penemuan ini membuka jalan baru untuk memahami proses pembentukan planet.
Data dari VLT, yang merupakan salah satu fasilitas astronomi paling produktif di dunia, telah menghasilkan lebih dari satu makalah ilmiah yang ditinjau sejawat setiap hari sejak beroperasi pada tahun 1998. Di antara penemuan penting VLT adalah pencitraan langsung pertama dari sebuah eksoplanet, pelacakan bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti, dan pengamatan cahaya sisa dari semburan sinar gamma terjauh yang diketahui. Keberhasilan ini menunjukkan kemajuan teknologi teleskop dan kemampuan observasi yang semakin meningkat dalam mengungkap misteri alam semesta.
Proses pembentukan planet, seperti yang diamati pada WISPIT 2b, dimulai dari awan gas dan debu yang runtuh. Melalui konservasi momentum sudut, materi ini membentuk cakram yang berputar di sekitar bintang muda. Di dalam cakram inilah partikel debu dan es saling bertabrakan dan menggumpal, membentuk planetesimal, yang kemudian tumbuh menjadi planet. WISPIT 2b, yang masih aktif menyerap gas dan debu, memberikan gambaran langsung tentang bagaimana planet raksasa tumbuh dan bagaimana gravitasi mereka membentuk struktur seperti cincin dan celah dalam cakram. Sistem WISPIT 2 ini kemungkinan akan menjadi tolok ukur penting untuk penelitian di masa depan, membantu para astronom menguji teori-teori pembentukan planet dan memahami keragaman arsitektur sistem keplanetan yang kita amati di galaksi ini.