Penelitian terbaru yang dipublikasikan di arXiv pada tahun 2025 oleh Jeremy Mould dan Adam Batten dari Swinburne University mengemukakan bahwa lubang hitam prasejarah (PBH) mungkin berperan penting dalam pembentukan kuasar dan galaksi radio di alam semesta awal.
PBH ini diyakini terbentuk dalam beberapa ribu tahun pertama setelah Big Bang akibat fluktuasi kecil dalam lingkungan radiasi alam semesta awal. PBH ini kemudian dapat menarik gas dan debu di sekitarnya, tumbuh menjadi lubang hitam supermasif di pusat kuasar. Fungsi luminositas kuasar (QLF), yang menggambarkan variasi kecerahan kuasar dari waktu ke waktu, sejalan dengan prediksi teori ini, menunjukkan bahwa PBH mungkin sangat penting dalam pembentukan kuasar.
Lebih lanjut, studi ini mengindikasikan bahwa galaksi-galaksi kecil dapat menjadi bahan bakar bagi kuasar saat mereka ditelan oleh lubang hitam supermasif. Kecerahan kuasar akan berkurang seiring konsumsi materi, mengikuti kurva QLF yang menunjukkan bahwa kecerahan kuasar kemungkinan lebih rendah pada redshift yang lebih tinggi. Teori ini juga menjelaskan hubungan antara kuasar dan galaksi radio, di mana kuasar yang terbentuk dari PBH dapat berkembang menjadi galaksi radio setelah energinya mereda.
Penelitian ini menawarkan solusi potensial untuk sumber energi kuasar, dengan PBH menyediakan energi yang diperlukan saat menelan galaksi di dekatnya. Selain itu, kuasar dapat digunakan sebagai lilin standar untuk mengukur jarak kosmologis, menggantikan supernova Tipe Ia. Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut untuk mengkonfirmasi atau membantah teori ini. Penemuan kuasar yang jauh oleh JWST, seperti yang dilaporkan oleh Universe Today, terkadang menunjukkan kuasar yang terisolasi, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana lubang hitam supermasif ini tumbuh begitu cepat. Teori PBH menawarkan kerangka kerja yang mungkin untuk menjelaskan fenomena ini.