Para astronom telah menemukan filamen tipis yang sebelumnya tidak diketahui di Zona Molekuler Pusat (CMZ) Bima Sakti, sebuah wilayah yang dipenuhi dengan sebagian besar gas padat galaksi. Penemuan ini dilakukan menggunakan teleskop ALMA di Chili.
Dipimpin oleh peneliti Kai Yang dari Universitas Shanghai Jiao Tong, pengamatan tim mengungkapkan bahwa filamen ini tidak seperti apa pun yang pernah dilihat sebelumnya, mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang asal-usul dan peran mereka dalam ekosistem galaksi. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics pada tahun 2025.
Penelitian menunjukkan bahwa 'filamen ramping' ini tidak terkait dengan aliran keluar pembentukan bintang atau emisi debu. Sebaliknya, mereka tampaknya terkait dengan gelombang kejut dan dapat berfungsi sebagai 'tornado luar angkasa,' mendistribusikan materi dan berkontribusi pada siklus berkelanjutan pengisian ulang material di wilayah pusat Bima Sakti. Filamen ini mengandung molekul seperti silikon monoksida (SiO) dan molekul organik kompleks, menunjukkan interaksi dinamis antara guncangan dan awan molekul.