Kejuaraan Wimbledon 2025 dimulai pada tanggal 30 Juni 2025, di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor. Suhu di London mencapai rekor sementara 29,7°C (85,5°F) di Kew Gardens, melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2001.
All England Club menerapkan aturan panasnya, yang memungkinkan jeda saat Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) mencapai 30,1°C (86,2°F). Aturan ini mempertimbangkan suhu lingkungan, kelembaban, angin, dan sudut matahari. Jeda dijadwalkan setelah set kedua atau ketiga, menawarkan kesempatan bagi pemain untuk mendinginkan diri. Hal ini mengingatkan kita pada cuaca panas di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, yang seringkali membutuhkan tindakan pencegahan serupa.
Penyelenggara menyediakan stasiun pengisian air, pembaruan cuaca, dan area teduh untuk membantu penonton. Turnamen ini juga menampilkan sistem panggilan garis elektronik otomatis, yang pertama untuk Wimbledon. Para ahli memperingatkan bahwa suhu ekstrem seperti itu dapat menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim. Ini adalah pengingat penting tentang dampak perubahan iklim, yang juga berdampak pada cuaca di wilayah Asia Tenggara.