MTHATHA, Afrika Selatan - Operasi penyelamatan memasuki hari ketiga di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan, menyusul banjir dahsyat yang telah merenggut setidaknya 49 nyawa. Pihak berwenang mengantisipasi jumlah korban tewas akan meningkat seiring upaya pencarian terhadap mereka yang masih hilang.
Banjir, dipicu oleh front dingin ekstrem yang membawa hujan lebat, angin kencang, dan salju, melanda provinsi itu pada Selasa pagi. Daerah yang paling parah terkena dampak adalah Mthatha dan distrik sekitarnya. Bencana ini telah menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur, termasuk sekolah, rumah sakit, jalan, dan jembatan.
Di antara yang hilang adalah empat siswa sekolah menengah yang tersapu banjir ketika bus mereka terjebak dalam banjir. Presiden Cyril Ramaphosa telah mengaktifkan Pusat Manajemen Bencana Nasional untuk mendukung otoritas lokal di Eastern Cape. Pejabat nasional diharapkan untuk menilai situasi tersebut.