Penipisan Gletser Himalaya Mempercepat, Mengancam Ketahanan Air Miliaran Penduduk

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Panas yang meningkat dengan cepat mencairkan gletser

Sebuah evaluasi global komprehensif yang baru-baru ini dirilis telah menegaskan adanya penyusutan massa gletser Himalaya yang berkelanjutan dan semakin cepat. Fenomena ini berfungsi sebagai sinyal peringatan keras mengenai pergeseran signifikan dalam sistem iklim regional. Transformasi yang terus terjadi ini menempatkan populasi besar di seluruh Asia, yang sangat bergantung pada cadangan es raksasa ini untuk pasokan air mereka, di persimpangan jalan yang sangat kritis.

Variabilitas alami Samudra Atlantik Utara mendorong kehilangan massa gletser di atas Dataran Tinggi Tibet.

Temuan ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal 'Results in Earth Science' mendokumentasikan evolusi ini secara cermat. Para peneliti menganalisis dan membandingkan data ketebalan gletser yang dikumpulkan dalam rentang waktu yang panjang, yaitu antara tahun 1973 dan 2024. Hasil analisis tersebut secara jelas menunjukkan adanya percepatan yang nyata dalam laju kehilangan es sepanjang periode studi yang diamati.

Sebagai ilustrasi konkret, para peneliti mencatat bahwa wilayah Gomukh mengalami pengurangan ketebalan tahunan rata-rata sekitar 0.10 meter selama periode 1973 hingga 2000. Namun, laju penipisan ini meningkat tajam sejak pergantian milenium. Peningkatan drastis ini mengindikasikan bahwa tekanan lingkungan yang menimpa area vital ini jauh lebih intens daripada yang diperkirakan dalam proyeksi awal.

Dampak dari fenomena ini terhadap pengelolaan sumber daya air regional dan keseimbangan ekologis yang rapuh sangatlah besar, menuntut respons yang proaktif dan terkoordinasi. Para ahli menekankan bahwa gletser yang menyusut ini merupakan hulu bagi sistem sungai utama seperti Gangga, Indus, dan Brahmaputra. Keberadaan gletser ini sangat mendasar untuk menjamin ketersediaan air minum dan menopang sektor pertanian bagi hampir dua miliar jiwa di seluruh benua Asia. Laju penipisan yang dipercepat ini juga mencerminkan pola global yang lebih luas yang terlihat pada kriosfer pegunungan tinggi yang bereaksi cepat terhadap pemanasan atmosfer.

Tren yang semakin memburuk ini menghadirkan tantangan yang rumit: meskipun aliran air lelehan mungkin meningkat sementara waktu, periode kelangkaan air yang parah diproyeksikan akan terjadi di masa depan. Skenario ini akan menguji ketahanan dan pandangan jauh masyarakat, menggarisbawahi perlunya upaya segera dan terfokus untuk merumuskan strategi adaptasi yang tangguh. Situasi saat ini menuntut pengakuan kolektif atas keterhubungan sistem global dan respons yang diberdayakan yang berakar pada perencanaan inovatif serta pengelolaan sumber daya yang bijaksana demi menjaga ketahanan air di masa depan.

Sumber-sumber

  • hindi

  • The Tribune India

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Penipisan Gletser Himalaya Mempercepat, Me... | Gaya One