Kuwait meningkatkan fokusnya pada inisiatif bangunan hijau untuk memerangi kenaikan suhu dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan pada tahun 2025. Pejabat pemerintah dan berbagai organisasi menekankan pentingnya transisi ke praktik konstruksi ramah lingkungan, selaras dengan Visi Kuwait 2035 untuk pembangunan berkelanjutan.
Pergeseran menuju bangunan hijau melibatkan perancangan dan pembangunan struktur yang meminimalkan dampak lingkungannya. Ini termasuk menggunakan bahan-bahan berkelanjutan, mengurangi konsumsi energi melalui teknologi efisien, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Bangunan hijau juga menggabungkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan sistem pengelolaan air yang efisien.
Otoritas Kuwait memberikan insentif keuangan dan dukungan untuk mendorong adopsi praktik bangunan hijau. Insentif ini termasuk pinjaman dan subsidi untuk membangun rumah dan bangunan komersial hemat energi. Beberapa acara seperti Pekan Energi Berkelanjutan Kuwait (11-13 Mei) dan Konferensi Bangunan Hijau GCC ke-2 (28-29 Januari) menyoroti inovasi dan inisiatif di bidang energi, air, dan keberlanjutan lingkungan.
Organisasi seperti Dewan Bangunan Hijau Kuwait (KGBC) secara aktif terlibat dalam mempromosikan praktik bangunan berkelanjutan. Al-Sayer Group bergabung dengan KGBC sebagai Anggota Platinum pada tahun 2025, memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan. KGBC juga memberikan dukungan sertifikasi LEED untuk proyek-proyek seperti Pusat Bisnis dan Ritel J2.
Meskipun minat meningkat, tantangan tetap ada dalam kesadaran dan implementasi. Namun, para pejabat Kuwait berkomitmen untuk mengatasi hambatan ini dan mempromosikan adopsi luas praktik konstruksi berkelanjutan, memandangnya sebagai langkah penting menuju masa depan yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.