Pada 14 Agustus 2025, Gelombang Tropis #23 mendarat di Kosta Rika, menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di berbagai wilayah, termasuk Sarapiquí. Fenomena meteorologi ini mengakibatkan pohon tumbang dan kerusakan rumah, dengan dampak yang tersebar luas melalui media sosial. Institut Meteorologi Nasional (IMN) menyatakan bahwa interaksi gelombang tropis dengan Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ) menciptakan kondisi atmosfer yang sangat tidak stabil, memicu curah hujan tinggi disertai badai petir di seluruh negeri.
ITCZ, yang merupakan sabuk awan, hujan, dan badai yang mengelilingi bumi, bergerak utara-selatan sepanjang tahun dan memengaruhi musim hujan dan kemarau di Kosta Rika. Agustus merupakan puncak musim hujan di Kosta Rika, dengan rata-rata lebih dari 20 hari hujan dan total curah hujan kumulatif dapat mencapai 595,2 mm. Ketinggian pegunungan di Kosta Rika juga memperparah curah hujan melalui pengangkatan orografis. Meskipun data rinci mengenai curah hujan spesifik akibat gelombang ini belum tersedia, laporan cuaca menunjukkan bahwa kondisi ini menimbulkan tantangan bagi masyarakat, namun juga merupakan bagian dari siklus alam yang membentuk lanskap dan ekosistem negara tersebut. Kesiapan dan kewaspadaan tetap menjadi kunci dalam menghadapi perubahan cuaca yang dinamis ini.