Badai Matahari 'Kanibal' Terangi Langit, Aurora Terlihat di 18 Negara Bagian AS

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Langit malam pada 1 September 2025 dihiasi oleh tampilan aurora yang memukau, berkat dampak badai matahari 'kanibal' yang kuat. Fenomena ini, yang dipicu oleh letusan matahari dahsyat dan penggabungan dua lontaran massa korona (CME) dari bintik matahari 4204, menyebabkan medan magnet Bumi bergejolak.

Akibatnya, cahaya aurora yang biasanya terbatas di wilayah kutub, meluas hingga terlihat di 18 negara bagian Amerika Serikat, jauh lebih selatan dari biasanya. Badai geomagnetik mencapai tingkat G2 (sedang), dengan potensi peningkatan lebih lanjut. Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) melalui Pusat Prediksi Cuaca Antariksa mengeluarkan peringatan, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan keindahan aurora.

Peristiwa ini terjadi menjelang akhir dari puncak Siklus Matahari ke-25, sebuah periode yang ditandai dengan peningkatan aktivitas magnetik matahari dan ketidakstabilan yang berkelanjutan. Siklus Matahari ke-25, yang dimulai pada Desember 2019, diperkirakan mencapai puncaknya pada Juli 2025. Bintik matahari, yang merupakan area aktivitas magnetik intens di permukaan Matahari, adalah sumber dari letusan seperti suar matahari dan CME. CME adalah awan besar plasma bermuatan dan medan magnet yang diluncurkan dari Matahari.

Ketika CME ini menghantam medan magnet Bumi, mereka dapat memicu badai geomagnetik, yang pada gilirannya menghasilkan aurora. Fenomena ini, meskipun indah, juga menyoroti hubungan dinamis antara aktivitas matahari dan Bumi. NOAA dan NASA terus memantau aktivitas matahari untuk memprediksi dan memitigasi potensi dampaknya terhadap teknologi modern.

Dampak badai matahari tidak hanya terbatas pada tampilan aurora yang spektakuler. Aktivitas matahari yang intens dapat mengganggu sistem komunikasi radio, navigasi satelit, dan jaringan listrik. Pada tahun 1989, badai matahari besar menyebabkan pemadaman listrik selama 12 jam di Quebec, Kanada. Meskipun teknologi saat ini telah berkembang pesat dalam mengantisipasi dan memitigasi dampak tersebut, potensi gangguan tetap ada.

Para ahli menekankan bahwa meskipun badai matahari dapat mengganggu satelit komunikasi, hal itu tidak akan menyebabkan pemadaman internet secara total karena sifat jaringan yang terdesentralisasi. Namun, gangguan sementara pada layanan internet dan komunikasi radio dapat terjadi, terutama di wilayah yang bergantung pada satelit dan infrastruktur yang rentan.

Sumber-sumber

  • WKYC 3 Cleveland

  • Timeanddate.com

  • Live Science

  • Space.com

  • Space.com

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.