Pulau-pulau Hawaii bersiaga penuh karena Badai Kiko yang semakin mendekat. Badai Kiko, yang saat ini berada di Samudra Pasifik Timur, telah menguat menjadi badai Kategori 4 dengan kecepatan angin maksimum mencapai 145 mph. Menghadapi potensi dampak Kiko, Penjabat Gubernur Hawaii mengeluarkan dekrit keadaan darurat pada 5 September 2025, untuk menggerakkan sumber daya vital dan menangguhkan beberapa hukum negara bagian demi kelancaran respons darurat.
Meskipun belum ada peringatan atau jam pantai yang diberlakukan, para ahli meteorologi memperingatkan Kiko berpotensi menghasilkan ombak berbahaya dan arus kuat di sepanjang pantai Kepulauan Hawaii menjelang akhir pekan. Perkiraan terbaru menunjukkan Kiko akan menghadapi perairan yang lebih dingin dan angin kencang di lapisan atas saat mendekati Hawaii, yang diperkirakan akan melemahkan kekuatannya. Suhu permukaan laut yang lebih dingin dari biasanya, sekitar pertengahan 70-an derajat Fahrenheit, bertindak sebagai penghalang alami yang membatasi kemampuan badai untuk menguat. Udara kering dan kondisi angin yang tidak bersahabat di atmosfer atas juga diperkirakan akan mengganggu perkembangan badai lebih lanjut.
Akibatnya, meskipun Hawaii mungkin mengalami gelombang laut yang ganas dan hujan sesekali, badai ini diperkirakan tidak akan menyebabkan kerusakan signifikan dan dampaknya secara keseluruhan akan minimal. Namun, para ahli meteorologi menekankan pentingnya kewaspadaan karena sifat badai yang tidak terduga. Meskipun Kiko diperkirakan akan melemah, potensi peningkatan gelombang dan curah hujan masih dapat menimbulkan bahaya di sepanjang garis pantai yang terpapar.
Sejarah mencatat bahwa meskipun pendaratan badai besar di Hawaii jarang terjadi, dampaknya bisa signifikan. Sebagai contoh, Badai Dora pada tahun 2023 memicu kebakaran hutan dahsyat di Maui, yang diperparah oleh angin kencang, menyoroti kerentanan kepulauan ini terhadap fenomena cuaca ekstrem. Warga Hawaii diimbau untuk tetap terinformasi mengenai perkembangan terbaru dari pejabat setempat dan Pusat Badai Nasional. Kesiapan, termasuk menyiapkan perlengkapan darurat dan memahami rute evakuasi, menjadi kunci dalam menghadapi potensi ancaman badai ini.
Pemerintah daerah telah mengaktifkan pusat operasi darurat dan memantau badai, mengambil pelajaran dari Badai Tropis Isel tahun 2014 yang awalnya diperkirakan melemah namun menjadi siklon tropis terkuat yang pernah mendarat di Pulau Hawaii. Kesiapsiagaan ini mencerminkan pemahaman mendalam akan pentingnya perlindungan diri dan komunitas dalam menghadapi kekuatan alam.