Sebuah studi signifikan tentang Fenomena Dirgantara-Bawah Laut Tak Teridentifikasi (UAP), yang sebelumnya dikenal sebagai UFO, telah diterbitkan di Progress in Aerospace Sciences pada tahun 2025. Publikasi ini menandai momen penting dalam pendekatan komunitas ilmiah terhadap fenomena ini.
Studi yang berjudul 'Ilmu Baru Fenomena Dirgantara-Bawah Laut Tak Teridentifikasi' dipimpin oleh Dr. Kevin H. Knuth, mantan peneliti NASA dan profesor fisika saat ini di University at Albany (SUNY). Dr. Knuth berkolaborasi dengan lebih dari 30 ilmuwan, insinyur, dan akademisi untuk menganalisis hampir satu abad penyelidikan UAP dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Rusia, Cina, Norwegia, dan Swedia.
Penelitian ini merinci penampakan yang didokumentasikan dari pilot, astronom, personel militer, dan warga sipil. Ini juga menyoroti pengamatan teknologi yang tampaknya menentang pemahaman ilmiah saat ini, seperti akselerasi ekstrem tanpa gelombang kejut yang menyertainya dan objek yang bertransisi dengan mulus antara udara dan air. Publikasi ini menandakan perubahan dalam budaya akademik, mengakui UAP sebagai subjek yang sah untuk penyelidikan ilmiah. Para penulis menganjurkan untuk mengatasi stigma yang ada dan menggunakan metode ilmiah untuk menjelajahi kejadian-kejadian yang penuh teka-teki ini.