Pada dini hari tanggal 27 Oktober 2025, kamera web yang secara rutin memantau aktivitas Gunung Berapi Popocatépetl yang aktif di Meksiko, berhasil merekam sebuah penampakan yang benar-benar tidak biasa. Objek bercahaya terang, yang digambarkan memiliki bentuk menyerupai cerutu, terlihat bergerak perlahan melintasi kegelapan langit malam. Rekaman visual berdurasi hanya empat puluh detik ini segera menyebar luas dan memicu kehebohan di berbagai platform media sosial, dengan cepat membelah opini publik menjadi dua kubu yang berseberangan.
Di satu sisi, banyak pengguna internet dengan cepat mengaitkan penampakan misterius ini dengan fenomena UFO (Unidentified Flying Object). Mereka merujuk pada banyaknya mitos dan kisah ufologi yang telah lama melekat pada kawasan gunung berapi tersebut, menjadikannya lokasi yang subur bagi spekulasi luar angkasa. Narasi ini diperkuat oleh sejarah panjang penampakan anomali di sekitar Popocatépetl.
Di sisi lain, para ahli, termasuk komunitas astronomi, cenderung menawarkan penjelasan yang lebih membumi, meskipun tetap spektakuler. Mereka mengemukakan kemungkinan bahwa objek tersebut adalah sebuah bolide—sebutan untuk meteor yang sangat terang yang terbakar saat memasuki atmosfer bumi. Fenomena bolide memang dapat menghasilkan jejak cahaya yang panjang dan bentuk yang tampak padat, yang sering kali disalahartikan sebagai pesawat.
Namun, misteri semakin dalam akibat adanya pernyataan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berwenang. Beberapa sumber berita mengklaim bahwa observatorium setempat telah menampik kemungkinan bahwa objek tersebut adalah meteorit atau benda alam. Sebaliknya, sumber-sumber lain bersikeras bahwa para pakar telah mengonfirmasi asal-usul objek tersebut sebagai fenomena alam biasa. Kontradiksi informasi ini tentu saja menambah bumbu intrik dan spekulasi di kalangan masyarakat, membuat kebenaran sulit dipastikan.
Popocatépetl sendiri dikenal sebagai “tempat kekuatan” yang diselimuti oleh berbagai mitos dan legenda kuno, kondisi yang secara alami meningkatkan daya tarik publik terhadap setiap kejadian anomali di sekitarnya. Meskipun demikian, statistik menunjukkan bahwa mayoritas “keanehan” serupa pada akhirnya berhasil ditemukan penjelasan ilmiahnya. Para ilmuwan masih terus melakukan analisis mendalam terhadap rekaman tersebut. Untuk sementara, mereka menyarankan agar publik berpegang pada prinsip Pisau Ockham (Ockham's Razor), yaitu memilih penjelasan yang paling sederhana dan paling mungkin. Terlepas dari hasil akhirnya, kejadian seperti ini memberikan kesempatan yang baik bagi kita semua untuk sejenak mendongak ke langit dan mengagumi misteri tak terbatas yang tersimpan di kediaman kosmik kita.