Bakteri Vibrio Pectenicida Teridentifikasi Sebagai Penyebab Utama Kematian Bintang Laut Matahari di Pesisir Pasifik

Diedit oleh: Inna Horoshkina One

Para ilmuwan telah mengidentifikasi bakteri *Vibrio pectenicida* sebagai penyebab utama Penyakit Bintang Laut Meluas (Sea Star Wasting Disease/SSWD) yang telah memusnahkan populasi bintang laut matahari di sepanjang pesisir Pasifik. Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal *Nature Ecology & Evolution*, memberikan pemahaman penting mengenai dampak penyakit ini terhadap echinodermata yang krusial bagi ekosistem laut.

Bintang laut matahari, yang sebelumnya merupakan spesies kunci dalam menjaga kesehatan hutan kelp, mengalami penurunan populasi lebih dari 90% akibat SSWD. Hilangnya spesies ini telah memicu peningkatan populasi bulu babi yang tidak terkendali, yang kemudian merusak hutan kelp dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Dampak hilangnya bintang laut matahari sangat terasa, menyebabkan perubahan signifikan pada komunitas organisme di sepanjang pantai berbatu Pasifik Barat Laut, dengan peningkatan spesies sesil seperti kerang dan teritip, serta penurunan rumput laut.

Penelitian yang memakan waktu empat tahun ini melibatkan analisis genetik dan eksperimen laboratorium. Para peneliti berhasil mengisolasi strain *Vibrio pectenicida* dari bintang laut yang sakit dan menginfeksikan bintang laut sehat. Hasilnya mengkonfirmasi bahwa bakteri ini menyebabkan gejala penyakit yang khas, termasuk lesi pada tubuh, pelunakan jaringan, hingga kematian dalam waktu sekitar dua minggu. *Vibrio pectenicida* sendiri merupakan bakteri yang satu genus dengan penyebab kolera pada manusia dan juga dikenal dapat merusak populasi karang dan kerang-kerangan.

Upaya konservasi sedang gencar dilakukan untuk memulihkan populasi bintang laut matahari. Program penangkaran, seperti inisiatif SAFE Sunflower Sea Star, menunjukkan secercah harapan. Keberhasilan baru-baru ini dalam pemijahan tiga bintang laut matahari di Birch Aquarium pada Februari 2024 memberikan optimisme untuk pemulihan spesies ini dan pengembalian peran vitalnya dalam lingkungan laut. Penemuan penyebab penyakit ini juga memungkinkan para ilmuwan untuk mengeksplorasi lebih lanjut hubungan antara SSWD, kenaikan suhu laut, dan gelombang panas laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Dengan identifikasi agen penyebab penyakit, program pemantauan dapat secara spesifik melacak keberadaan strain *Vibrio* di berbagai area, yang akan memberikan pemahaman lebih baik mengenai status penyakit dan risiko terhadap populasi bintang laut.

Sumber-sumber

  • Mongabay

  • Vibrio pectenicida strain FHCF-3 is a causative agent of sea star wasting disease

  • AZA Approves Sunflower Sea Star SAFE Program

  • Successful Spawning and Cross-Fertilization Bring Hope for the Critically Endangered Sunflower Sea Star

  • Endangered Sea Star May Be Key to Kelp Forest Restoration

  • Hope after a gruesome marine disease: spotting the critically endangered sunflower sea star in Washington

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.