Di seluruh dunia, populasi penyu laut menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif karena upaya konservasi yang berdedikasi. Sebuah studi baru-baru ini menggarisbawahi efektivitas inisiatif lokal dan global dalam melindungi makhluk laut ini. Upaya ini mencakup meminimalkan polusi cahaya di pantai, mengurangi tangkapan sampingan, dan mendirikan kawasan laut yang dilindungi.
Meskipun ada keberhasilan ini, penyu laut masih menghadapi ancaman signifikan di tahun 2025. Penangkapan yang tidak disengaja dalam peralatan penangkapan ikan, perusakan habitat, dan polusi plastik terus membahayakan spesies ini. Perubahan iklim juga menimbulkan risiko, memengaruhi lokasi bersarang dan rasio jenis kelamin tukik.
Organisasi dan komunitas di seluruh dunia secara aktif terlibat dalam konservasi penyu laut. Misalnya, Clearwater Marine Aquarium menyelenggarakan Hari Kesadaran Penyu Laut pada tanggal 5 April 2025, dan Diani Turtle Watch di Kenya melindungi lokasi bersarang. Upaya berkelanjutan ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup penyu laut dalam jangka panjang.