Satorisan, merek alas kaki berkualitas tinggi, telah bermitra dengan penjelajah asal Spanyol, Gotzon Mantuliz, untuk mendukung konservasi panda merah yang terancam punah di Himalaya.
Ekspedisi mereka berlangsung di Taman Nasional Singalila, India, sebuah pusat keanekaragaman hayati dekat Kanchenjunga, juga dikenal sebagai "Buddha Tidur". Taman ini merupakan rumah bagi beragam flora, termasuk hutan bambu, pohon ek, magnolia, dan rhododendron berbunga, serta fauna langka.
Kolaborasi ini menghasilkan kampanye kesadaran internasional, termasuk dokumenter yang menyoroti pentingnya konservasi panda merah dan ekosistem Himalaya. Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen Satorisan terhadap perlindungan keanekaragaman hayati dan mempromosikan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.
Taman ini juga menjadi fokus upaya konservasi, termasuk sensus panda merah yang direncanakan pada tahun 2025, tertunda dari tahun 2024 karena tantangan logistik dan cuaca. Sensus akan menggunakan observasi langsung, analisis genetik dari sampel feses, dan pemantauan jejak kaki.
Kemitraan ini menjadi contoh bagaimana sektor swasta dan upaya individu dapat berkontribusi pada konservasi spesies yang terancam punah dan melindungi habitat alami. Melindungi panda merah sangat penting untuk menjaga seluruh ekosistem yang vital bagi kesehatan planet ini. Di Indonesia, isu pelestarian lingkungan juga semakin mendapatkan perhatian, sejalan dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap alam. Upaya Satorisan ini sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.