Pada awal 2024, British Antarctic Survey (BAS) memulai uji coba drone otonom Windracers ULTRA di Stasiun Rothera, Antartika. Drone ini dirancang untuk mengumpulkan data ilmiah di wilayah yang sulit dijangkau oleh metode tradisional.
Windracers ULTRA adalah pesawat sayap tetap bermesin ganda dengan rentang sayap 10 meter, mampu membawa hingga 100 kg kargo atau sensor hingga jarak 1.000 km. Dilengkapi dengan sistem autopilot canggih, drone ini dapat lepas landas, terbang, dan mendarat secara otonom dengan pengawasan minimal dari operator darat.
Selama fase uji coba, drone ini digunakan untuk berbagai misi ilmiah, termasuk survei area sensitif lingkungan, penilaian rantai makanan laut, penelitian struktur tektonik menggunakan sensor magnetik dan gravitasi, penilaian struktur glasial dengan radar udara, serta pengujian probe turbulensi atmosfer untuk studi proses lapisan batas yang menghubungkan lautan dan atmosfer.
Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi drone otonom dalam meningkatkan efisiensi dan jangkauan penelitian ilmiah di Antartika, serta mengurangi jejak karbon dibandingkan dengan penerbangan berawak tradisional.