Menciptakan taman yang subur yang dapat menahan berbagai kondisi lingkungan dapat dicapai dengan memilih tanaman yang resilien dan mengadopsi praktik berkebun yang cerdas. Pada tahun 2025, tukang kebun berfokus pada keberlanjutan dan solusi perawatan rendah untuk menciptakan ruang luar ruangan yang indah dan bebas stres.
Memilih Tanaman Resilien
Tanaman resilien diadaptasi untuk bertahan hidup tanpa banyak campur tangan manusia. Carilah tanaman asli daerah setempat Anda, karena mereka secara alami cocok dengan iklim dan tanah. Pertimbangkan varietas tahan kekeringan seperti lavender, echinacea, dan sedum, yang membutuhkan lebih sedikit penyiraman dan perawatan. Nativar, tanaman asli yang dibudidayakan dengan sifat-sifat khusus yang diinginkan, juga semakin populer.
Meningkatkan Kesehatan Tanah
Tanah yang sehat sangat penting untuk berkebun yang resilien. Masukkan bahan organik seperti kompos untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan drainase, dan mempertahankan kelembapan. Mulsa membantu mempertahankan kelembapan tanah, menekan gulma, dan mengatur suhu tanah. Pertimbangkan untuk menggunakan kerikil atau cangkang yang dihancurkan untuk tanaman hemat air dan kulit kayu yang dikomposkan untuk tanaman yang membutuhkan tanah lebih kaya.
Teknik Konservasi Air
Terapkan strategi hemat air seperti irigasi tetes untuk meminimalkan pemborosan air. Kelompokkan tanaman dengan kebutuhan air yang sama untuk mengoptimalkan upaya penyiraman. Pemanenan air hujan adalah cara terbaik lainnya untuk menghemat air dan mengurangi ketergantungan Anda pada sumber air kota.
Kiat Berkebun Perawatan Rendah
Kurangi area halaman dan ganti dengan penutup tanah perawatan rendah seperti creeping thyme atau clover. Pasang jalan kerikil untuk meminimalkan lumpur dan gulma. Elemen hardscaping seperti teras dan area tempat duduk beraspal juga dapat mengurangi kebutuhan perawatan tanaman. Dengan memilih tanaman dan praktik yang tepat, Anda dapat menciptakan taman resilien yang tumbuh subur dengan sedikit usaha.