Pulau Ly Son, sebuah pulau vulkanik di lepas pantai Vietnam, telah menjadi situs budaya dan sejarah yang signifikan, kini terkenal karena menjadi tempat penyimpanan dan pameran dua kerangka paus terbesar yang direkonstruksi di negara tersebut. Spesimen luar biasa ini, diperkirakan berusia antara 250 dan 300 tahun, dipelihara dan dipamerkan dengan cermat di Kuil Tan di desa Dong An Vinh.
Salah satu dari dua kerangka tersebut berukuran panjang 22 meter (sekitar 72 kaki), sementara yang lebih kecil berukuran 18 meter (sekitar 59 kaki). Setiap kerangka adalah bukti keagungan laut, terdiri dari sekitar 50 ruas tulang belakang, 28 tulang rusuk, dan tengkorak yang luar biasa. Proyek restorasi yang dilakukan dengan susah payah, selesai pada tahun 2022, merupakan upaya penting untuk menjaga artefak budaya yang tak ternilai ini bagi generasi mendatang.
Kuil Tan telah berubah menjadi tujuan wisata yang berkembang pesat, menarik sekitar 150.000 pengunjung pada tahun 2024. Peningkatan pariwisata ini menggarisbawahi daya tarik pulau yang semakin meningkat dan pentingnya budaya maritim di Vietnam. Inisiatif ini tidak hanya melestarikan aspek unik dari warisan bangsa, tetapi juga secara aktif mempromosikan pariwisata berkelanjutan, memungkinkan pengunjung untuk terhubung dengan kekayaan alam dan budaya Vietnam. Hal ini sejalan dengan upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia, seperti pelestarian situs-situs bersejarah dan tradisi maritim di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi dan Kalimantan, yang juga memiliki sejarah panjang dengan laut.