Menguraikan Bahasa Kucing: Memahami Komunikasi Kucing di Tahun 2025

Diedit oleh: Olga Samsonova

Kucing berkomunikasi dengan cara yang sering kita salah pahami. Mereka tidak sedingin yang kita kira. Memahami isyarat non-verbal mereka adalah kunci untuk menafsirkan kebutuhan dan emosi mereka di tahun 2025.

Bahasa Tubuh

Telinga kucing adalah indikator yang tepat dari keadaan emosinya. Telinga tegak dan menghadap ke depan berarti kucing itu santai, sementara telinga tegang dan menghadap ke belakang menunjukkan sikap defensif. Telinga datar dan mengarah ke bawah menandakan ketakutan, dan telinga yang mengarah ke arah yang berbeda menunjukkan kecemasan. Ekor juga merupakan barometer: ekor berbentuk tanda tanya berarti kucing ingin bermain, sementara ekor lurus dan tegak menunjukkan kepercayaan diri. Ekor yang terselip menandakan ketakutan atau ketidakpastian, dan ekor tegak dan berbulu menunjukkan ketakutan atau agitasi.

Ekspresi Wajah dan Vokalisasi

Kontak mata langsung dan berkepanjangan dapat dilihat sebagai agresif, tetapi kedipan lambat menandakan relaksasi dan kebahagiaan. Kumis yang rileks dan netral menunjukkan ketenangan, sementara kumis yang mengarah ke depan dapat berarti kewaspadaan atau ketegangan. Kumis tegang yang mengarah ke belakang mencerminkan ketakutan atau sikap defensif. Kucing menggunakan nada mengeong yang berbeda untuk berkomunikasi: mengeong pendek dan bernada tinggi menandakan salam, dan mengeong panjang dan dalam dapat mengindikasikan rasa sakit. Mendengkur menandakan kesejahteraan dan kenyamanan dan juga berfungsi sebagai mekanisme pengaturan diri emosional.

Penandaan Wilayah

Kucing menandai wilayah menggunakan kelenjar aroma, urin, dan feses. Perilaku ini berasal dari nenek moyang liar mereka dan merupakan cara alami bagi mereka untuk mengomunikasikan kehadiran mereka dan menetapkan batasan.

Sumber-sumber

  • El Español

  • PetMD

  • Hill's Pet Nutrition

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.