Pasar saham Asia menunjukkan hasil yang beragam pada Rabu, 30 Juli 2025, mencerminkan ketidakpastian ekonomi global. Indeks MSCI Asia-Pasifik, tidak termasuk Jepang, naik 0,3%, didorong oleh kenaikan di Taiwan dan Australia. Namun, indeks Nikkei Jepang sedikit menurun, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,4%. Investor tetap berhati-hati menjelang pembicaraan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung dan pengumuman kebijakan Federal Reserve yang akan datang.
Pembicaraan antara AS dan China berfokus pada perpanjangan jeda tarif timbal balik, yang akan berakhir pada 12 Agustus 2025, dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi. Sementara itu, pasar saham China menunjukkan ketahanan, dengan indeks Shanghai Composite mengalami kenaikan 5,7% tahun ini, meskipun ada ketegangan perdagangan. Pemerintah China juga mengumumkan rencana investasi signifikan dalam infrastruktur teknologi, menekankan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan inovasi.
Perhatian investor juga tertuju pada keputusan bank sentral dan laporan pendapatan perusahaan. Kenaikan obligasi Treasury AS dan penurunan imbal hasil berikutnya mencerminkan perubahan dalam persepsi risiko. Pasar saham India, misalnya, telah mengalami pertumbuhan 10% tahun ini, didorong oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi asing, menunjukkan potensi pertumbuhan di negara-negara berkembang.