Tesla semakin memperkuat fokusnya pada teknologi otonom pada tahun 2025 karena produsen kendaraan listrik (EV) Cina, khususnya Xiaomi dan BYD, dengan cepat mendapatkan pangsa pasar. Persaingan sangat ketat di segmen $30.000-$40.000, di mana SU7 Xiaomi menetapkan tolok ukur baru.
Pergeseran strategis ini terjadi ketika Tesla berupaya mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Tesla bersiap untuk meluncurkan layanan robotaxi otonomnya di Austin, Texas, pada Juni 2025, dimulai dengan armada terbatas yang terdiri dari 10 crossover Model Y. Layanan robotaxi Tesla awalnya akan beroperasi di dekat kantor pusatnya di Austin, menggunakan geofencing untuk membatasi kendaraan ke area dengan kondisi berkendara yang lebih sederhana. Perusahaan berencana untuk meningkatkan skala secara bertahap, dimulai dengan 10 kendaraan selama seminggu, kemudian meningkat menjadi 20, 30, dan 40.
Morgan Stanley memproyeksikan bisnis EV Xiaomi dapat menghasilkan RMB 233 miliar (sekitar $32 miliar USD) pendapatan pada tahun 2027. Pivot strategis Tesla menuju otonomi, termasuk robo-taksi dan logistik, bertujuan untuk menciptakan mesin pertumbuhan yang dapat dipertahankan di tengah meningkatnya persaingan. Sementara itu, BYD mendaftarkan 55.100 kendaraan selama minggu kedua bulan Mei, memperkuat posisinya di pasar EV Cina.