Pasar saham global menunjukkan penguatan signifikan pada 13 Agustus 2025, dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat untuk bulan Juli yang menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,2% dan kenaikan tahunan sebesar 2,7%. Data ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September.
Di Asia, pasar saham mencatat kenaikan substansial. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,58%, sementara Nikkei 225 Jepang menguat 1,30%. Kospi Korea Selatan ditutup naik 1,08%, dan Indeks Komposit Shanghai Tiongkok bertambah 0,48%. Lonjakan ini merupakan respons terhadap laporan inflasi AS yang meredakan kekhawatiran, dengan inflasi inti (core CPI) naik 0,3% secara bulanan dan 3,1% secara tahunan. Momentum positif juga terasa di pasar Eropa, dengan DAX Jerman naik 0,77%, CAC 40 Prancis menguat 0,51%, dan FTSE 100 London bertambah 0,19%. Di Amerika Serikat, Indeks Harga Konsumen (CPI) menunjukkan kenaikan bulanan 0,2% dan tahunan 2,7%. Inflasi inti naik 0,3% secara bulanan dan 3,1% secara tahunan. Data ini secara kolektif memperkuat keyakinan investor, dengan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 0,25% oleh The Fed pada bulan September kini mencapai 96%, menurut CME FedWatch Tool.
Di sisi lain, data inflasi India yang melambat ke level terendah dalam delapan tahun sebesar 1,55% pada bulan Juli, jauh di bawah target Bank Sentral India, juga memberikan dorongan tambahan bagi sentimen pasar global.