Pada Juli 2025, sektor manufaktur Tiongkok mengalami kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi turun menjadi 49,3 dari 49,7 pada Juni. Angka ini berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi, menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur.
Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya permintaan ekspor dan permintaan domestik yang tetap lemah. Sub-indeks pesanan ekspor baru tetap berada dalam zona kontraksi selama 15 bulan berturut-turut, turun menjadi 47,1 dari 47,7 pada Juni. Sementara itu, pesanan baru secara keseluruhan juga menunjukkan penurunan.
Selain itu, sektor non-manufaktur juga menunjukkan pelemahan, dengan PMI turun menjadi 50,1 pada Juli dari 50,5 pada Juni, mencerminkan ekspansi yang sangat terbatas.
Pemerintah Tiongkok telah berkomitmen untuk mendukung perusahaan perdagangan luar negeri yang terdampak dan memperkuat konsumsi domestik. Langkah-langkah tersebut termasuk subsidi perawatan anak untuk mendorong pertumbuhan populasi dan menyeimbangkan kembali ekonomi.
Meskipun ada upaya untuk merangsang permintaan domestik, tantangan struktural seperti kapasitas industri berlebih dan permintaan konsumen yang lemah tetap menjadi hambatan bagi pemulihan sektor manufaktur Tiongkok.